Konpers KPK - Edhy Prabowo

KIARA: Pengganti Edhy Prabowo Harus Nelayan, Jangan Kader Partai

26 November 2020 13:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai dihadirkan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11) dini hari. Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai dihadirkan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11) dini hari. Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Edhy Prabowo telah mundur dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan karena kasus dugaan suap yang menjeratnya.
ADVERTISEMENT
Edhy ditangkap KPK dan kini sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap ekspor benih lobster.
Istana telah menunjuk Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Menteri Kelautan Ad Interim. Banyak yang menebak-nebak siapa sosok yang cocok mengisi kursi tersebut.
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) pun berharap Menteri Kelautan dan Perikanan diisi dari kalangan nelayan. Sekretaris Jenderal KIARA, Susan Herawati, mengusulkan agar pimpinan KKP tidak lagi datang dari kader partai.
"Setidaknya bukan dari kader partai, karena baru saja kita mendapatkan cobaan karena menteri adalah orang partai yang punya relasi yang kuat dengan aktor tertentu," ujar Susan kepada kumparan, Kamis (26/11).
Kedua, Susan juga berharap pengganti Edhy Prabowo merupakan sosok yang punya pengalaman dan relasi dekat dengan nelayan dan perempuan nelayan.
ADVERTISEMENT
"Bukan orang yang elitis sehingga sulit membangun relasi ke nelayan," tegasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) mengenakan rompi tahanan ditampilkan dalam konferensi pers di kantor KPK, Jakarta, Rabu (25/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketiga, menurut Susan, sektor kelautan dan perikanan membutuhkan sosok yang berani, yang bisa bicara dan bertindak tegas atas kasus perampasan ruang hidup melalui proyek ekstraktif seperti tambang, reklamasi, industrialisasi, pariwisata dan lainnya.
Keempat, Susan mengatakan bahwa sektor ini juga butuh orang yang punya visi kemaritiman dan kebaharian yang utuh. Termasuk juga mengerti soal manajemen internal kementerian.
Susan menyinggung bahwa pada kepemimpinan Edhy, ada 22 staf ahli yang dipekerjakan. Menurut Susan hal tersebut tidak perlu dan hanya menghabiskan anggaran.
"(Penggantinya) harus nelayan. Kita ini yang dukung, kalau selama kader parpol mah memang berat," tutupnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten