Kimia Farma dan Pertamina Kerja Sama Bikin Bahan Baku Obat

8 Januari 2021 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Apotek Kimia Farma Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Apotek Kimia Farma Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Di penghujung tahun 2020, PT Kimia Fatma Tbk (KAEF) dan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) telah menandatangani Head Of Agreement (HoA), tentang kajian skema kerja sama bisnis berdasarkan hasil Joint Study (penyediaan bahan baku benzene, rencana offtake, skema transaksi dan kajian komersial) serta strategi pengembangan proyek, yang bertujuan untuk mendukung kemandirian farmasi di dalam negeri, di mana sekitar 95 persen kebutuhan Bahan Baku Obat (BBO) saat ini masih impor.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury yang turut menyaksikan penandatanganan HoA tersebut, menyambut baik dan mengapresiasi langkah terobosan yang dilaksanakan oleh Pertamina melalui PT KPI dan KAEF, yang berencana untuk membangun Pabrik Farmasi Paracetamol dengan kapasitas 3.800 Ton per Annum (TPA) dari turunan produk Petrokimia yaitu Benzene.
“Hingga hari ini, kita ketahui bersama dan kita sama-sama belajar bahwa di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini, kesehatan menjadi modal utama yang tidak terpisahkan dalam rangka memulihkan Ekonomi Nasional. Namun, yang harus kita ketahui bersama juga, hingga hari ini, kebutuhan akan Bahan Baku Obat (BBO) masih impor sekitar 95 persen,” kata Pahala dalam siaran pers Kimia Farma, Jumat (8/1).
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam Forum Outlook Perekonomian Indonesia bertajuk Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021. Foto: Pertamina
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati juga mengungkapkan bahwa PT KPI dan KAEF berinisiasi untuk dapat bekerja sama mengolah lebih lanjut salah satu produk petrokimia yaitu Benzene dan Propylene yang berasal dari Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap untuk dapat dikembangkan dan diproduksi menjadi Para Amino Fenol (PAF) yang akan menjadi bahan baku farmasi salah satunya Paracetamol.
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini membantu percepatan kemandirian industri farmasi nasional dan menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia melalui produksi Paracetamol dari bahan baku Benzene dan Propylene dari Kilang RU IV Cilacap, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar BUMN baik dari aspek bisnis, riset dan teknologi, hingga pengembangan SDM nasional yang profesional,” sambung Nicke.
Nicke juga mengharapkan dukungan dari seluruh pihak terkait, termasuk key stakeholders dalam implementasi ke depan. Dengan dukungan yang diberikan diharapkan dapat mengoptimalkan kerja sama ini dan ke depannya dapat tercipta ekosistem dari hulu ke hilir yang dapat mendukung pengembangan dan pertumbuhan industri petrokimia maupun industri farmasi nasional, sehingga dapat meningkatkan mutual benefit antara Pertamina khususnya PT KPI serta KAEF.
ADVERTISEMENT