Kimia Farma Punya Stok 200 Ribu Masker, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying

4 Maret 2020 14:45 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) saat mengunjungi Corona Corner di Kimia Farma Menteng.  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) saat mengunjungi Corona Corner di Kimia Farma Menteng. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kimia Farma Tbk (Persero) memastikan stok masker di apotek-apotek yang dimiliki perusahaan aman. Saat ini, perusahaan memiliki masker sebanyak 4.000 dus, masing-masing berisi 50 lembar atau totalnya mencapai 200 ribu lembar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, stok masker tersebut dijual di 1.300 apotek yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Kebanyakan bahan baku masker ini berasal dari China.
"Jumlah sekarang yang di kita ada untuk masker kain kurang lebih kita ada 4.000 dus, kurang lebih kali 50 ya, jadi sekitar 200.000 pcs. Kondisi sementara ini," kata dia di Apotek Kimia Farma, Menteng Huis, Jakarta, Rabu (4/3).
Agar tak ada pembelian berlebihan karena kepanikan warga terhadap virus corona, Kimia Farma pun membatasi pembelian masker di apotek. Kata dia, pembeli hanya boleh mendapatkan 2 lembar per hari dengan harga Rp 2.000 per lembarnya.
Program ini sejalan dengan Surat Edaran Nokor SE-1/MBU/03/2020 Tentang Kewaspadaan terhadap Penyebaran CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19). Hal ini untuk memastikan, bahwa pemerintah serius mencegah penularan virus corona.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) saat mengunjungi Corona Corner di Kimia Farma Menteng. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pengumuman pembatasan pembelian itu dipasang Kimia Farma di rak masker. Sementara untuk produk antiseptic dan multi vitamin Fituno belum dibatasi pembeliannya.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang masker kain kita pastikan bahwa kita rilis harga Rp 2.000 perak per pcs," jelasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim semua apotek Kimia Farma menyediakan masker yang dibutuhkan masyarakat. Jadi, tak ada kelangkaan. Pun dengan harga jualnya, dia memastikan tak akan melambung seperti yang dijual di luar BUMN. Kimia Farma mengikuti imbauan pemerintah serius melindungi masyarakat.
"Kalau yang di apotek swasta saya enggak bisa (komentar stok kosong). Kalau Kimia Farma dengan outlet-nya 1.300, kita pastikan tersedia dan hadir buat masyarakat dan harganya tidak di-markup-markup," kata Erick.