Kimia Farma Tunda Jualan Vaksin, Bagaimana Nasib 1,5 Juta Dosis Sinopharm?

12 Juli 2021 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin Sinopharm. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin Sinopharm. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kimia Farma Tbk menunda pelaksanaan program vaksinasi berbayar. Sebelumnya, program bernama Vaksinasi Gotong Royong Individu ini bakal dimulai hari ini, Senin (12/7).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno Putro, menjelaskan bahwa rencana vaksin berbayar Kimia Farma akhirnya ditunda dan belum dipastikan kapan akan dilanjutkan lagi.
"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021, akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro, melalui pesan singkat yang diterima kumparan, Senin (12/7).

Lantas bagaimana dengan nasib 1,5 juta dosis vaksin Sinopharm yang sudah disiapkan semula?

Terkait hal ini, Ganti menjelaskan bahwa pemberian dosis vaksin ini baru sebatas alokasi untuk masing-masing program. Menurutnya total dosis tersebut merupakan jumlah keseluruhan program vaksinasi gotong royong.
"Untuk layanan vaksinasi gotong royong melalui korporasi tetap berjalan. Sudah ada alokasi masing-masing, ini untuk mendukung herd immunity tercapai," pungkasnya.
Apotik kimia farma berikan informasi mengenai masker kosong Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Sebelumnya, Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), Agus Chandra, menyebut ada 1,5 juta dosis jenis Sinopharm yang telah disediakan. KFD merupakan cucu usaha Kimia Farma yang menggarap proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Agus Chandra mengatakan, jumlah dan termasuk jenis vaksin berbayar Kimia Farma tersebut bisa terus bertambah seiring dengan perkembangan yang ada.
"Berapa yang kita siapkan gelontorkan untuk stok vaksinasi yang kita gunakan untuk vaksin individu, tentunya akan bertahap sesuai ketersediaan vaksin yang ada. Saat ini vaksin ini untuk vaksin gotong royong baru Sinopharm jenisnya dan sudah masuk 500 ribu di batch pertama dan 1 juta di batch kedua kemarin. Jadi total 1,5 juta," ujar Agus Chandra dalam virtual conference, Minggu (11/7).