Kinerja Saham BYAN, Milik Orang Terkaya RI, Diprediksi Makin Cemerlang di 2023

27 Desember 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Low Tuck Kwong, Dirut PT Bayan Resources. Foto: BYAN
zoom-in-whitePerbesar
Low Tuck Kwong, Dirut PT Bayan Resources. Foto: BYAN
ADVERTISEMENT
Orang terkaya Indonesia yang juga Pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong, menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan sebanyak 387.900 menjadi 20.312.775.370 saham.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Low Tuck Kwong mengatakan transaksi saham itu dilakukan pada 16-23 Desember 2022, dengan tujuan untuk investasi.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian, mengatakan dengan masuknya pemegang utama saham orang terkaya tersebut, tentunya akan membuat sentimen positif untuk harga saham.
"Di tengah masih besarnya volume dan nilai transaksi di saham ini, imbas dari investor yang terus mengakumulasi beli pasca stock split pada awal Desember lalu," kata Fajar kepada kumparan, Selasa (27/12).
Fajar mencermati sentimen lain saham BYAN ditopang dari harga saham emiten batu bara sudah naik sejak awal tahun. Dari sisi makro, harga batu bara juga masih tinggi, sehingga berdampak positif terhadap harga saham.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan kuartal I 2023, Fajar memprediksi harga batu bara masih akan tinggi seiring dengan puncak musim dingin. Ditambah lagi, kini sedang terjadi badai di AS yang melumpuhkan produksi energi.
Ilustrasi Saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Juga ada rencana Rusia yang akan memangkas produksi cukup signifikan imbas pembatasan harga yang dilakukan oleh Eropa terhadap minyak Rusia. Investor bisa cermati sentimen serta indikator teknikal seputar saham BYAN," tutur Fajar.
Fajar merekomendasikan saham BYAN untuk jangka menengah , setidaknya hingga akhir kuartal 1 2023. Untuk saat ini, investor dapat menunggu momentum untuk melakukan buy on weakness di tengah harga saham yang kembali menyentuh rekor dengan Target Price terdekat ada di 26.275.
Senada, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, mengungkapkan prospek BYAN sebenarnya bergantung kepada pergerakan harga batu bara global. Namun adanya aksi penambahan kepemilikan dari pemegang saham membuat pergerakan sahamnya melambung tinggi.
ADVERTISEMENT
"Saat ini tentunya valuasi BYAN menjadi premium karena dibandingkan dengan emiten sejenis seperti ADRO, PTBA dan ITMG, secara rasio mereka lebih murah," ujar Roger.
Roger memperkirakan potensi batu bara akan melemah seiring beberapa negara Eropa sudah membuka tambang batu bara mereka untuk meredam inflasi. Geopolitik di Benua Eropa masih menjadi katalis pergerakan harga batu bara.
"Jika perdamaian terjadi di antara negara yang berkonflik, maka ada resiko terhadap penurunan harga batu bara. Untuk saat ini mungkin investor direkomendasikan wait and see saham BYAN karena valuasinya yang premium," tuturnya.