Pabrik Nikel Milik PT Vale Indonesia

Kiprah Talenta Lokal di Lahan Tambang Vale

16 November 2022 14:31 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pabrik pengolahan Nikel milik PT Vale Indonesia (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pabrik pengolahan Nikel milik PT Vale Indonesia (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Yulianti Marcelina, 36 tahun, merupakan sosok perempuan yang sama seperti pada umumnya. Namun yang menjadi istimewa, ibu dua anak yang berasal dari Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ini memilih berkarier di dunia tambang, dunia kerja yang sangat maskulin.
ADVERTISEMENT
Bukan sebagai pegawai kantoran yang bekerja dari balik meja, Yulianti adalah operator alat berat di PT Vale Indonesia yang saban hari mengangkut hasil tambang nikel untuk dibawa ke pabrik pengolahan. Bergabung dengan Vale sejak 2011, Yulianti yang merupakan lulusan Teknik Informatika, mengaku sangat menikmati pekerjaannya.
"Saya diberikan kesempatan luar biasa. Sebagai penduduk lokal, saya senang bisa bekerja di PT Vale Indonesia, yang notabene merupakan dunia kerja bagi laki-laki. Jadi saya tertantang, apalagi saya menjadi operator alat berat,” kata Yulianti kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Yulianti saat ini dipercaya oleh perusahaan untuk menjadi salah seorang operator alat berat truk listrik. PT Vale Indonesia dalam satu tahun ke depan melakukan uji coba truk listrik untuk mengangkut hasil tambang.
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut dilakukan PT Vale Indonesia untuk turut mendukung Net Zero Emissions (NZE) di Indonesia pada 2060. Yulianti mengaku sangat bangga mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu operator pertama truk listrik milik perusahaan.
“Ini adalah kesempatan yang perusahaan berikan kepada saya. Karena biasanya operator itu laki-laki. Apalagi ini untuk uji coba truk listrik,” katanya.
Yulianti Marcelina, Operator Truk listrik PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Mobility Equipment Facility Vale, Sorowako, Luwu Timur, Kamis (4/8/2022). Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Yulianti adalah satu dari sekian ribu karyawan PT Vale Indonesia yang berasal dari Luwu Timur. Kesempatan bagi para pekerja untuk berkembang memang dilakukan PT Vale Indonesia untuk seluruh posisi, bahkan hingga level paling atas.
Salah satunya adalah Abu Ashar, yang kini menjadi Chief Operation Officer (COO) PT Vale Indonesia. Berkiprah di dunia tambang selama lebih dari 30 tahun, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan pada 1968 ini telah menempati berbagai posisi di Vale Indonesia hingga akhirnya menjadi COO.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data perusahaan pada tahun 2021, jumlah karyawan di PT Vale Indonesia totalnya mencapai 2.966, dengan komposisi karyawan 2,710 laki-laki (91,37 persen) dan 256 karyawan perempuan (8,63 persen).
Direktur Utama PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen menyerap tenaga kerja lokal sebagai bentuk nilai tambah keberadaan perusahaan untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional.
Menurut Febriany, dari total 2.966 karyawan yang bekerja di PT Vale Indonesia, sebanyak 86,6 persen atau 2.962 adalah penduduk ber KTP Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, berlokasi di Blok Sorowako. Sebanyak 388 atau 51,8 persen karyawan dari staf senior dipegang oleh tenaga kerja lokal.
Bagi PT Vale Indonesia, karyawan merupakan pemangku kepentingan strategis yang sangat berpengaruh secara langsung terhadap kesinambungan kegiatan operasi dan bisnis Perseroan. Sehingga, berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan keselamatan pekerja terus dilakukan.
Aktivitas pabrik pengolahan Nikel milik PT Vale Indonesia (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Sejalan dengan rencana pengembangan kegiatan operasi dan bisnis, PT Vale berkomitmen meningkatkan kompetensi karyawan melalui berbagai program pelatihan, coaching, mentoring serta pelatihan di tempat kerja (OJT – On the Job Training) dan menerapkan sistem rekrutmen yang adil berbasis kompetensi.
ADVERTISEMENT
Pelatihan serta pengembangan kompetensi karyawan dikelola oleh Departemen People & Culture, dan dilaksanakan sesuai kebutuhan serta rencana pengembangan Perseroan dengan melibatkan para atasan dan seluruh karyawan. Selama tahun 2021, total biaya yang diinvestasikan untuk pelatihan pekerja mencapai USD737.872. Sementara total jam pelatihan mencapai 121.781 jam.
Pengembangan kompetensi karyawan didukung keberadaan pusat pelatihan dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Hingga akhir tahun 2021, LSP telah memiliki 923 unit standar kompetensi yang teregistrasi dan telah mendapatkan otorisasi untuk sertifikasi 82 Skema Klaster Jabatan karyawan untuk 826-unit standar kompetensi.
LSP PT Vale Indonesia didukung 102 Asesor Kompetensi bersertifikat Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP). Secara keseluruhan pada tahun 2021 LSP telah melakukan sertifikasi profesi bagi 428 pekerja, atau 142,6 persen dari target sebanyak 300 pekerja.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, hingga akhir tahun 2021, jumlah karyawan PT Vale Indonesia yang mendapatkan sertifikasi profesi LSP mencapai 1.862 orang atau 62,7 persen dari total pekerja non-staff.
Mereka antara lain bertugas di bidang mekanik pemeliharaan alat berat, teknisi elektrik, instrumentasi, mekanik pemeliharaan pabrik, petugas pergudangan, petugas pemadam kebakaran, operator alat berat, operator pabrik peleburan nikel dan operator utilitas.
"Saat ini, di Luwu Timur, 99,7 persen tenaga kerja kami adalah warga negara Indonesia. Sebelum tujuh tahun, kami menargetkan ada putra/putri daerah yang dapat duduk di posisi direksi,” kata Febriany.
Bukan hanya membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, kontribusi ekonomi yang diberikan PT Vale Indonesia juga cukup besar baik untuk daerah maupun nasional.
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 2021, PT Vale Indonesia telah merealisasikan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat (PPM) senilai Rp36,7 miliar di tiga Blok, yakni Sorowako, Bahadopi, dan Pomalaa.
Program tersebut terdiri dari program kesehatan, program pendidikan, program pengembangan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, kelembagaan, sosial budaya, serta dukungan infrastruktur penunjang pengembangan masyarakat.
Pada periode tersebut, PT Vale Indonesia juga melakukan program pengembangan UMKM yang mengoptimalkan bahan baku komoditi sebagi potensi unggulan Kabupaten Luwu Timur, yakni dengan memfasilitasi pendampingan intensif kepada para pelaku usaha terkait aspek manajemen usaha, akses pasar, pengembangan produk, legalitas, serta kelembagaan.
Para pelaku UMKM ini kemudian dikategorisasi berdasarkan tingkat perkembangan usahanya, yakni pemula, menuju mandiri, dan mandiri. Dari total 87 pelaku usaha, saat ini sekitar 39 UMKM sudah menuju mandiri (profitable), lima di antaranya dalam status mandiri (bankable).
ADVERTISEMENT
Pemasaran bersama produk UMKM di antaranya melalui galeri Kareso yang dikelola Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Anatowa yang juga bekerja sama dengan hotel dan retail baik tingkat lokal maupun regional Sulawesi Selatan.
Saat ini, PT Vale Indonesia tengah bersiap melakukan ekspansi di Blok Pomalaa di Sulawesi Tenggara dan Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah. Kedua proyek tersebut masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional atau PSN yang ditargetkan selesai dan bisa beroperasi pada 2025.
Untuk Blok Pomalaa, perseroan bekerja sama dengan Ford Motor Co dan Huayou. Pabrik yang dibangun akan menggunakan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang akan memiliki kapasitas produksi tahunan 120.000 ton Nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MSP).
Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy. Foto: Instagram/@ptvaleindonesia
Pabrik ini akan memanfaatkan bijih limonit dari Blok Pomalaa yang akan dioperasikan sepenuhnya oleh PT Vale Indonesia dengan cut-off grade 0,8 persen untuk memaksimalkan konservasi mineral.
ADVERTISEMENT
Untuk di Bahodopi, PT Vale Indonesia yang merupakan bagian dari Vale S.A. mengumumkan rencananya untuk mengembangkan pabrik feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Ada dua mitra yang digandeng yaitu Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai).
Estimasi belanja modal (capital expenditure/capex) senilai USD 2,1 miliar untuk pembangunan pabrik. Investasi itu termasuk USD 300 juta untuk kebutuhan gas alam cair (LNG).
Pabrik tersebut akan memproduksi produk hilirisasi bijih nikel (nickel ore) yaitu feronikel (besi nikel) sebanyak 73.000-80.000 metrik ton per tahun.
Proyek ini merupakan pabrik feronikel pertama di Indonesia yang dihasilkan melalui tenaga gas alam yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sekitar 2 juta ton per tahun. Pekerja di Blok tersebut dipastikan sebagian besar berasal dari penduduk lokal.
ADVERTISEMENT
"Proyek ini akan melibatkan 11.000 lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia selama masa konstruksi dan 3.700 pekerjaan selama masa operasi," kata Febriany.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten