Kisah Hotman Paris Kehilangan Miliaran Rupiah Karena Investasi Bodong

3 Agustus 2020 6:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara Hotman Paris Hutapea Foto: Edy Sofyan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara Hotman Paris Hutapea Foto: Edy Sofyan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang kerap pamer mobil mewahnya di media sosial mengaku sempat kehilangan uang miliaran rupiah. Uang tersebut lenyap karena investasi bodong.
ADVERTISEMENT
Pengakuan tersebut tentu menimbulkan pertanyaan. Kok pengacara sekelas Hotman Paris mengalami nasib seperti itu?

Lepas Klien Konglomerat, Urus Kasus Rakyat

Rupanya, uang miliaran yang hilang itu bukan karena dia menjadi korban dari investasi bodong. Tapi, karena dirinya lebih memilih mengurus kasus rakyat dan melepaskan kliennya yang konglomerat.
“Waktu kasus investasi bodong saya rugi banyak miliaran, honor saya rugi. Tentu kalian akan bingung kenapa?” kata Hotman saat webinar yang disiarkan melalui Youtube Trend Development Center yang dikutip kumparan, Minggu (2/8).
Belum diketahui investasi bodong apa yang dimaksud. Hotman menjelaskan dalam kasus tersebut, para konglomerat investasi bodong tersebut memintanya menjadi pengacara. Namun, Hotman menolaknya karena sudah melayani para masyarakat yang menjadi korban investasi bodong.
Kopi Johny. Foto: Munady Widjaja
Bantuan hukum itu dia berikan di warung Kopi Johny miliknya. Diakuinya, banyak rakyat yang datang kepadanya, terutama kasus investasi bodong.
ADVERTISEMENT
"Jadi di Kopi Johny rakyat pada datang hampir semuanya datang (soal) investasi bodong, bahkan waktu itu sekumpulan ibu-ibu Korea yang terkait asuransi jiwa ada sampai hampir 30 istri pengusaha Korea datang ke Kopi Johny mengadu,” ujar Hotman.
Berpeluang Raup Rp 5 Miliar
Hotman mengaku di satu sisi mempunyai peluang mendapatkan honor mencapai Rp 5 miliar dari kasus tersebut. Hanya saja, ia harus merelakan nominal tersebut tidak didapat karena memilih LBH Jalanan secara gratis di Kopi Johny.
“Akhirnya saya mau tidak mau tidak bisa lagi mewakili konglomeratnya. Padahal kalau saya pegang konglomeratnya itu sudah pasti minimum honor Rp 5 miliar, orang pokok investasinya saja puluhan triliun,” terang Hotman.
Hotman menegaskan sebagai pengacara tidak boleh memihak kedua belah pihak yang bermasalah. Ia mengatakan dengan berdiri di dua pihak tersebut otomatis juga melanggar kode etik sebagai seorang pengacara.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya sudah banyak kejadian di mana saya kehilangan tapi apa boleh buat itu adalah life is choice, saya sudah berkorban begitu, saya harus konsekuen, nanti saya dibilang rakus kan. Dan juga bisa dipecat saya sebagai pengacara melanggar kode etik kiri kanan oke kan,” tutur Hotman.