KKP Bidik Ekspor 2 Juta Ton Udang per Tahun

6 Maret 2021 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (kiri) panen udang di tambak rakyat di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (kiri) panen udang di tambak rakyat di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membidik peluang pasar ekspor udang sebesar 2 juta ton per tahun melalui pengoptimalan tambak-tambak telantar di seluruh Indonesia. Saat ini, volume ekspor baru mencapai 800-900an ribu ton per tahun.
ADVERTISEMENT
"Saat ini volume pasar ekspor masih 857 ribu ton. Kami menargetkan dua juta ton per tahun pada 2024," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya KKP Sjarief Widjaja dalam paparan ilmiah Rakernas Hipmi di Jakarta, Sabtu (6/3).
Dikutip dari Antara, KKP menilai budi daya udang di Indonesia saat ini masih bertumpu pada sistem budi daya intensif, semi intensif, dan tradisional dengan luas lahan 300 ribu hektare yang memproduksi 857 ton udang per tahun.
Proyeksi budi daya tahun 2024 dengan target dua juta ton terletak pada lahan tambak seluas 311 ribu hektare. Pemerintah menggaet minat swasta untuk terlibat membangun tambak-tambak modern menggunakan sistem progresif, terintegrasi silvofisheries, maupun millenial shrimp farming.
Ilustrasi udang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Nilai produk pasar perikanan dunia saat ini tercatat mencapai USD 162 miliar per tahun. Pasar udang adalah yang terbesar dengan nilai 24 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
"Indonesia berada di posisi ketujuh dunia, ekspor udang 239 ribu ton dengan nilai pasar 2 miliar dolar AS," kata Sjarief.
Untuk mencapai target produksi 2 juta ton udang dalam kurun waktu empat tahun, kini pemerintah mulai memilih tambak-tambak telantar untuk dikelola menjadi kawasan tambak estate, membangun infrastruktur, jalan produksi, irigasi tandon, benih unggul, pakan hingga memastikan sumber air terbaik.
Selain itu pemerintah juga melakukan negosiasi bea masuk dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa guna memastikan adanya penurunan tarif untuk produk ekspor asal Indonesia.
"Kami sekarang sedang mengunci untuk tarif biaya masuk ke Amerika Serikat, Uni Eropa, segala macam kami coba turunkan tarif-tarif biaya masuk supaya harga udang kompetitif," kata Sjarief.
ADVERTISEMENT