KKP Dorong Milenial Kembangkan Inovasi Kelautan dan Perikanan

25 Februari 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang melayani pembeli ikan segar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang melayani pembeli ikan segar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ADVERTISEMENT
Sektor kelautan dan perikanan sangat potensial untuk bisa lebih berkembang melalui teknologi. Namun, potensi tersebut hingga saat ini masih minim peminat, terutama dari generasi milenial.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan (KKP), Sjarief Widjaja, mengatakan perlu inovasi untuk menggarap potensi tersebut. KKP, kata dia, akan mendorong mahasiswa perikanan menciptakan inovasi di sektor kelautan dan perikanan.
"Saya ingin memberikan nilai jual kepada anak-anak kita dengan mengajarkan teknologi. Dengan teknologi, mereka bisa bersaing dengan yang lain saat sudah lulus nanti," kata Sjarief di Sekolah Tinggi Perikanan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/2).
KKP akan bekerja sama dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan untuk menggarap digitalisasi. Selain itu, ada juga kredit bantuan usaha melalui Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) yang diluncurkan sejak 2017.
Menurut Sjarief, dengan kerja sama tersebut semua produk riset dari KKP bisa tersalur ke mahasiswa perikanan. Nantinya, kalangan milenial yang akan meneruskan usaha dan memperkenalkan produk riset tersebut ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
LPMUKP sudah menyiapkan kredit untuk mahasiswa perikanan yang mau mengembangkan usaha. Total dana bergulir LPMUKP tahun ini sekitar Rp 1,35 triliun. Hingga 2018, jumlah kredit yang tersalur baru sekitar Rp 400 miliar.
Badan Riset dan SDM KKP (BRSDM KKP) di Acara Seminar Fisiontical di Sekolah Tinggi Perikanan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Elsa Toruan/kumparan
"Masih sulit mencari kalangan muda yang serius dan visible mengembangkan usaha kelautan dan perikanan. Dengan kerja sama ini, kita akan awasi saluran kreditnya, jangan kredit usaha perikanan digunakan untuk beli motor,” lanjutnya.
Hingga 2018, Poltek Kelautan dan Perikanan sudah tersebar di Indonesia, yakni di Dumai, (Riau), Karawang, Pangandaran, (Jawa Barat), Jembrana (Bali), Bone (Sulawesi Selatan), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Selain itu, ada Akademi Komunitas Wakatobi (Sulawesi Tenggara). Sebelumnya, BRSDM juga telah memiliki tiga politeknik, yakni di daerah Sidoarjo (Jawa Timur), Bitung (Sulawesi Utara), dan Sorong (Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Tercatat sebanyak 8.000 peserta didik terdaftar pada satuan pendidikan kelautan dan perikanan tahun ajaran 2018/2019. Sebanyak 48,06 persen di antaranya merupakan anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan.