Klaim Nilai Tebus Asuransi Sepanjang Kuartal I Tahun 2018 Naik 56,7%

28 Mei 2018 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Asuransi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asuransi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Total klaim dan manfaaat industri asuransi jiwa Indonesia pada kuartal I 2018 meningkat 43,5% dari Rp 24,05 triliun menjadi Rp 34,51 triliun. Kenaikan ini salah satunya dipicu melonjaknya jumlah Klaim Nilai Tebus (surrender).
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Maryoso Sumaryoso, mengatakan total Klaim Nilai Tebus sepanjang kuartal I tahun ini naik 56,7% dari Rp 9,1 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 20,80 triliun tahun ini.
Menurut dia, peningkatan terjadi karena melonjaknya kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari. Klaim Nilai Tebus memiliki proporsi terbesar di dalam pembayaran klaim dan manfaat sebesar 60,3%.
"Peningkatan diperkirakan karena melonjaknya kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Maryoso di Gedung AAJI, Jakarta, Senin (28/5).
Porsi lain adalah klaim penarikan sebagian (partial withdrawal) yang selama kuartal I-2018 meningkat sebesar 16,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2017, menjadi Rp 4,51 triliun dan berkontribusi sebesar 13,1%.
ADVERTISEMENT
Lalu, kesehatan (medical), di awal tahun ini meningkat sebesar 10,9% menjadi Rp 2,43 triliun, berkontribusi sebesar 7% terhadap total klaim. Hal ini dipengaruhi peningkatan klaim kesehatan kumpulan sebesar 17,2% dan kesehatan perorangan 4,1%.
Paparan kinerja kinerja Asuransi Jiwa Kuartal I (Foto:  Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan kinerja kinerja Asuransi Jiwa Kuartal I (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Sebanyak 55,0% dari klaim kesehatan berasal dari produk asuransi kesehatan kumpulan dan sisanya sebesar 45,0% berasal dari produk asuransi kesehatan perorangan.
Sementara total tertanggung industri asuransi jiwa pada kuartal pertama 2018 terjadi penurunan -1,6% menjadi 58,27 juta orang. Penurunan dipengaruhi pertumbuhan total tertanggung kumpulan yang turun -1,8% sebesar 40,8 juta orang.
Sementara total tertanggung individu pada kuartal ini turut mengalami perlambatan sebesar -1,2% sebesar 17.402.607 orang. Berdasarkan catatan selama 2 tahun terakhir (kuartal pertama 2017 dan kuartal pertama 2018), jumlah tertanggung mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,6%.
ADVERTISEMENT
"Penurunan jumlah tertanggung, baik perorangan maupun kumpulan dikarenakan banyaknya klaim nilai tebus (surrender) dengan proporsi terhadap total klaim mencapai 60,3% di kuartal 2018," kata Ketua Bidang Kerja sama dan Hubungan Internasional AAJI, Wiroyo Karsono, mengatakan.
Adapun jumlah tenaga pemasar berlisensi, Wiroyo menjelaskan, pada kuartal pertama tahun ini meningkat sebesar 4,7% yaitu menjadi 592.913 orang, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017 sebesar 566.536 orang, di mana 91,1% dari total tenaga pemasaran tersebut berasal dari saluran keagenan.