news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kolaborasi dengan Grab, Menkop Teten Gelar Klinik UMKM di Yogyakarta

20 Mei 2022 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki saat meresmikan Klinik UMKM bersama Grab di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Yogyakarta, Jumat (20/5). Foto: Galang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki saat meresmikan Klinik UMKM bersama Grab di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Yogyakarta, Jumat (20/5). Foto: Galang/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu pusat destinasi wisata dengan ragam produk UMKM, Yogyakarta dipilih menjadi kota pertama diselenggarakannya Klinik UMKM yang diadakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) dan Grab.
ADVERTISEMENT
Membuka acara tersebut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKop UKM), Teten Masduki, mengapresiasi atas terselenggaranya Roadshow Klinik UKM bersama Grab.
"Menurut saya ini baik, langsung melakukan pendampingan, melakukan kurasi, melakukan pelatihan UMKM bisa berjualan secara online, justru ini tepat untuk masuk ke ekosistem digital," kata Teten dalam konferensi pers acara Roadshow Klinik UMKM di Dinas Koperasi & UKM Yogyakarta, Jumat (20/5).
Teten mengatakan saat ini jumlah UMKM di Indonesia yang masuk ke pasar digital berjumlah 19 juta. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital serta 500 Koperasi modern berbasis digital pada tahun 2024.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki saat meresmikan Klinik UMKM bersama Grab di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Yogyakarta, Jumat (20/5). Foto: Galang/kumparan
"Sekarang sudah 19 juta dan ini tinggal 11 juta lagi dalam waktu dua tahun, karena itu kita perlu strategi yang efektif dan kerja sama dengan platform digital itu sendiri karena yang kita sasar usaha mikro," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Teten juga menegaskan bahwa platform digital dapat berfokus sebagai penyedia produk saja, tanpa mengambil alih produk UMKM.
"Pak Presiden ingin platform digital ya sebagai penyedia saja, biarkan produknya dari UMKM," ungkapnya.