Komentar Chatib Basri soal Realisasi Investasi 2018 Tak Capai Target

30 Januari 2019 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Mandiri Institute, M. Chatib Basri pada Mandiri Investment Forum 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (29/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Mandiri Institute, M. Chatib Basri pada Mandiri Investment Forum 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (29/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengomentari realisasi investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sepanjang 2018 yang gagal mencapai target.
ADVERTISEMENT
Menurut Chatib, tidak tercapainya target investasi tahun lalu karena pengaruh ekonomi global.
Dalam data terbaru BPKM, realisasi investasi hanya Rp 721,3 triliun. Capaian ini hanya 94 persen dari target yang ditetapkan awal 2018.
"Tentu, ini efek tightening (pengetatan) kemarin dari global itu, pasti berpengaruh (pada iklim investasi)," kata dia saat ditemui dalam acara Mandiri Investment Forum 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (30/1).
Suasanan pelayanan OSS di Kantor BKPM. (Foto:  Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasanan pelayanan OSS di Kantor BKPM. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Dia menjelaskan, ketika Bank Sentral Amerika Serikat The Fed dan Bank Sentral Eropa, Europe Central Bank (ECB) melakukan pengetatan, maka modal perusahaan asing yang tersebar di negara lain terutama negara berkembang seperti Indonesia bakal ditarik kembali ke negara asal mereka.
Kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, kata dia, India pun mengalami hal yang sama pada nilai tukar rupee-nya. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, kata dia, harga komoditas ekspor Indonesia mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kalau kita bicara BKPM kan mengenai arus modal yang masuk ke sini, tentu akan terpengaruh dengan itu. Jadi orang yang mau investasi tambah juga akan menunggu itu, yang kemudian menjelaskan kenapa di PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) juga mengalami perlambatan," jelasnya.
Dia berharap, tahun ini The Fed menahan kenaikan suku bunganya. Dengan begitu, dana segar dari asing bisa kembali terbang ke negara berkembang.