Komisaris BUMN Terbaru Pilihan Erick Thohir: Mantan Menteri Hingga Politisi

22 Juni 2020 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, Erick Thohir kembali lakukan bongkar pasang pengurus BUMN, termasuk kursi komisaris. Pada perombakan PT Semen Indonesia Tbk (Persero) atau SMGR dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau TLKM, Erick menempatkan mantan menteri hingga politisi.
ADVERTISEMENT
Pekan sebelumnya, Erick juga mengangkat seorang komisaris dari kalangan Badan Intelijen Negara (BIN). Siapa saja mereka? Berikut kumparan rangkum komisaris baru pilihan Erick Thohir, Senin (22/6).

Rudiantara

Rudiantara resmi menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Dia diangkat Erick pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan, Jumat (19/6).
Rudiantara merupakan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika pada pemerintah Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Akhir tahun lalu, Rudiantara sempat digadang-gadang akan menjadi Direktur Utama PLN.
Kala itu, sekretaris Kabinet Pramono Anung bahkan sempat menyebut Rudiantara akan diangkat menjadi Dirut PLN. Sayangnya, menjelang pengangkatan, Erick justru menunjuk Zulkifli Zaini menjadi orang nomor satu di BUMN kelistrikan itu.
Mantan Menkominfo, Rudiantara. Foto: Aulia Rahman/kumparan

Rizal Mallarangeng

Di hari perombakan kursi manajemen Semen Indonesia, Erick juga menggoyang Telkom dengan mengangkat Rizal Mallarangeng sebagai Komisaris. Selain Rizal, ada Ahmad Fikri Assegaf yang mendapat jatah kursi komisaris.
ADVERTISEMENT
Nama Rizal tentu tidak asing lagi dalam dunia politik Indonesia. Rizal diketahui mengawali kiprahnya sebagai staf khusus Aburizal Bakrie yang menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2004 dan kemudian Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2005.
Rizal juga pernah menjadi salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada masa kepemimpinan Bakrie dan Airlangga Hartarto. Saudara kandung Andi Mallarangeng tersebut merupakan lulusan S1 Universitas Gadjah Mada jurusan ilmu politik.
Meski lama berkiprah di politik, Rizal Mallarangeng dinilai memiliki kapasitas untuk duduk di jajaran komisaris Telkom. Pembelaan itu antara lain disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
Menurut Arya, Rizal Mallarangeng dapat mendorong kinerja Perseroan lebih baik ke depannya. "Beliau sangat paham mengenai konten yang saat ini memang jadi fokusnya Telkom, bagaimana memonetisasi infrastruktur-infrastruktur Telkom lebih kuat nantinya ke depan," ujar Arya di Jakarta, Sabtu (20/6).
Rizal Mallarangeng dan Airlangga Hartarto. Foto: Istimewa
Rizal yang merupakan adik kandung mantan Menpora era Presiden SBY, Andi Mallarangeng, itu selain punya pengalaman politik praktis yang kental, juga didukung oleh latar belakang akademik di bidang yang sama. Rizal dinyatakan sudah lepas dari kepengurusan Golkar sebelum menjabat Komisaris Telkom.
ADVERTISEMENT

Bambang Sunarwibowo

Jauh sebelum Rudiantara dan Rizal mendapat jatah kursi komisaris, ada Bambang Sunarwibowo. Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) diangkat Erick menjadi Komisaris PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau ANTAM pada Kamis (11/6).
Bambang menggantikan Zaelani yang diberhentikan dengan hormat oleh Erick. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 54 tahun lalu ini berpangkat Komisaris Jenderal Polisi dan lulusan Akademisi Polisi 1988.
Sedangkan di kursi direksi, Erick tak melakukan perombakan. Dengan masuknya Bambang Sunarwibowo, BUMN emas itu diawasi dua jenderal sebab komisaris utama Agus Surya Bakti merupakan Letnan Jenderal TNI AD tapi sudah purnawirawan tahun lalu.