Konflik Memanas, Apa Kabar Rencana Pertamina Akuisisi Blok Migas di Iran?

16 April 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumur eksplorasi minyak dan gas Kolibri (KOL)-001 yang dikelola PT Pertamina EP di wilayah onshore Cepu, Jawa Timur. Foto: Pertamina EP
zoom-in-whitePerbesar
Sumur eksplorasi minyak dan gas Kolibri (KOL)-001 yang dikelola PT Pertamina EP di wilayah onshore Cepu, Jawa Timur. Foto: Pertamina EP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait nasib PT Pertamina (Persero) yang sempat berencana ekspansi hulu migas ke Iran, melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP).
ADVERTISEMENT
Sejak 2016 silam, Pertamina sudah berupaya masuk ke Iran. Memorandum of Understanding (MoU) dengan BUMN perminyakan Iran, National Iranian Oil Company (NIOC), berhasil diteken pada 8 Agustus 2016.
Namun, keinginan Pertamina untuk menggarap Lapangan Mansouri dan Ab Teymour belum berlanjut. Sebab, pada 8 Mei 2018 lalu eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaktifkan lagi sanksi ekonomi terhadap Iran, yang memproduksi sekitar 4 persen dari pasokan minyak global.
Kemudian pada 23 Mei 2023 lalu, diskusi terkait investasi Pertamina di Iran mencuat kembali setelah Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi menemui Presiden Jokowi di Indonesia. Keduanya meneken 11 nota kesepahaman, salah satunya di bidang migas.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan kelanjutan investasi Pertamina di Iran sebagian adalah keputusan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di tengah eskalasi konflik Iran dengan Israel serta sanksi dari AS yang masih berlaku.
ADVERTISEMENT
"Saya kira kita tetap melihat nanti, sebagian ini kan wewenangnya Kemenlu ya, jadi kita selalu konsultasi dengan Kemenlu terkait kebijakan ini, karena pemerintah kan enggak bisa ESDM sendiri mendahului politik," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Selasa (16/4).
Tutuka memastikan, jika lampu hijau sudah diberikan oleh Kemenlu, Kementerian ESDM baru akan melanjutkan kepastian akuisisi dua lapangan minyak di Iran tersebut.
"Kita lihat Kemenlu sikapnya bagaimana, saya selalu konsultasi kalau Kemenlu oke kita jalan," pungkasnya.
Dihubungi terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan kelanjutan akuisisi dua lapangan migas di Iran masih mandek karena sanksi AS yang masih berlaku.
"Saat ini masih sama (tertunda), karena masih terkena sanksi," tuturnya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kajian Pertamina, Lapangan Mansouri yang terletak di Bangestan, Selatan Iran dan Lapangan Ab Teymour masing-masing memiliki potensi cadangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari.
Sementara itu, Pertamina sudah berinvestasi di hulu migas Irak. PT Pertamina Irak EP (PIREP) baru saja menambah 10 persen hak partisipasi (Participating Interest/PI) milik ExxonMobil Iraq Limited’s (EMIL) di ladang minyak raksasa di Irak, Blok West Qurna-1 (WQ-1) di awal tahun ini. Dengan begitu, saham Pertamina di sana menjadi 20 persen.
Lapangan migas yang dioperasikan oleh EMIL sebagai kepala operator itu berada di bagian Selatan Irak, dekat dengan kota Basra yang berjarak 400 km sebelah tenggara ibukota Baghdad.
ADVERTISEMENT