Konglomerat Australia Mau Bangun Pembangkit Listrik Air dan Panas Bumi di RI

16 September 2020 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTA. Foto: Helmi Afandi Abdullah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTA. Foto: Helmi Afandi Abdullah
ADVERTISEMENT
Indonesia dan Australia telah melakukan kesepakatan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA) yang resmi berlaku pada 5 juli lalu. Salah satu tujuan dari kemitraan ini adalah menarik investasi dari Australia.
ADVERTISEMENT
Konsul Jenderal RI-Australia Dewi Gustina Tobing mengatakan, salah satu konglomerat Australia Barat, Andrew Forrest telah melakukan komitmen untuk investasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), atau Hydropower di Kalimantan dan Papua. Selain itu, Andrew juga berencana mengembangkan energi panas bumi atau geothermal.
“Perusahaan FMG (Fortescue Metals Group Ltd) akan investasi hydropower dan geothermal. Peran Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi) yang convenient itu mengadakan cukup intens komunikasi,” katanya kepada kumparan saat ditemui di Kantor Pusat, Jakarta Selatan, Rabu (16/9).
Dewi menambahkan, Investasi ini termasuk untuk pengembangan green energy untuk mengurangi emisi. Berdasarkan catatannya, hydropower memiliki kapasitas produksi 60 Gigawatt, sementara untuk geothermal sekitar 20 GW.
Ilustrasi panas bumi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Adapun nilai investasi kedua proyek ini mencapai USD 10 miliar dolar atau sekitar Rp 148,5 triliun (kurs Rp 14.854). Menurut Dewi yang paling penting dalam kerja sama kedua belah negara ini akan berdampak pada ekonomi, baik Indonesia dan Australia.
ADVERTISEMENT
“Saya pikir ini bukan hanya dilihat dari investasi, tapi kesejahteraan masyarakat sekitar. Dan yang mengerjakan orang kita, kita didik kemampuan mereka,” terangnya.
Sebelumnya, Luhut mengatakan perjanjian ini menunjukkan hubungan strategis antara kedua negara. Ia percaya kerja sama yang dilakukan bakal berjalan dengan baik.
“Sebagai dua negara dengan potensi mineral dan energi terbarukan yang cukup besar, Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dan menjadi pemain kunci energi terbarukan dan industri hijau di kancah global,” kata Luhut usai penandatanganan kerja sama yang disiarkan secara virtual, Jumat (4/9).
***
Saksikan video menarik di bawah ini.