Konglomerat yang Makin Tajir Berkat Kenaikan Harga Batu Bara

3 Maret 2022 14:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria berdiri di atas kapal saat tongkang batubara mengantri untuk ditarik di sepanjang sungai Mahakam di Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria berdiri di atas kapal saat tongkang batubara mengantri untuk ditarik di sepanjang sungai Mahakam di Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Harga batu bara kembali melonjak seiring kekhawatiran pasar soal adanya potensi gangguan pasokan akibat konflik Rusia-Ukraina. Berdasarkan data Refinitiv, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) melambung tinggi ke level USD 446/ton.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, sejak awal tahun (ytd), harga batu bara sudah naik 193,90 persen. Sementara dalam setahun terakhir harga batu bara sudah melonjak 425,32 persen.
Kondisi ini tentunya sangat menguntungkan bagi para konglomerat yang memiliki usaha di bidang pertambangan batu bara. Melesatnya harga batu bara berbanding lurus dengan kekayaan mereka.
Berdasarkan penelusuran kumparan dari data RTI, berikut daftar beberapa konglomerat yang makin kaya berkat kenaikan harga batu bara:
Keluarga Bakrie (PT Bumi Resources Tbk)
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan laba bersih pada kuartal III 2021 sebesar USD 63,7 juta atau setara dengan Rp 913,7 miliar (kurs dolar Rp 14.300). Di periode yang sama tahun sebelumnya, Bumi Resources rugi USD 137,25 juta.
Adika Nuraga Bakrie. Foto: BUMI
Pemegang saham pengendali Bumi Resources adalah Long Haul Holdings Ltd yang memiliki 3,08 miliar lembar saham (4,14 persen). Perusahaan tersebut terafiliasi dengan keluarga Bakrie. Saat ini manajemen Bumi Resources dipimpin oleh Adika Nuraga Bakrie. Berdasarkan data RTI, harga saham BUMI sebesar Rp 52 per lembar, naik 1,96 persen dibanding kemarin.
ADVERTISEMENT
Garibaldi Thohir, TP Rachmat, Edwin Soeryadjaya, Arini Subianto (PT Adaro Energy Tbk)
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Perseroan membukukan laba bersih atau laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 933,49 juta atau sekitar Rp 13,34 triliun (kurs USD 1: Rp 14.300) sepanjang 2021. Kinerja tersebut naik 535,37 persen dibanding periode yang sama di 2020 yang tercatat sebesar USD 146,92 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Boy Thohir saat di Urumqi Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Harga saham Adaro berdasarkan data RTI sudah mencapai Rp 2.610 atau meningkat 1,16 persen dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan dalam 3 bulan terakhir, harga saham Adaro melesat 57,70 persen dari harga 1.690an ke Rp 2.600an.
Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, memiliki 6,18 persen saham perusahaan ini. Boy Thohir juga merupakan Presiden Direktur Adaro. Selain itu ada nama Theodore Permadi Rachmat (2,54 persen), Arini Subianto (0,25 persen), dan Edwin Soeryadjaya (3,29 persen) di jajaran komisaris sekaligus pemegang saham.
ADVERTISEMENT
Agus Lasmono hingga Arsjad Rasjid (PT Indika Energy Tbk)
PT Indika Energy Tbk (INDY) mencetak laba bersih USD 12,01 juta atau setara dengan Rp 174,14 miliar (kurs dolar Rp 14.500) pada Semester I 2021. Sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu, Indika rugi USD 21,92 juta atau setara dengan Rp 317,84 miliar. Kondisi keuangan yang berubah menjadi positif ini tak lepas dari lonjakan harga batu bara.
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, memaparkan agenda B20 untuk mendukung presidensi Indonesia di G20. Foto: Dok. Kadin
Berdasarkan data RTI, harga saham Indika sebesar Rp 2.700 per lembar, naik 5,88 persen dibanding sehari sebelumnya. Pada awal tahun ini harga saham Indika masih di kisaran Rp 1.475 per lembar.
Dalam daftar pemegang saham Indika, ada nama Agus Lasmono yang memiliki 10,156 lembar saham (0,19 persen). Ia merupakan pendiri dan pemilik Indika Energy. Selain itu ada juga Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang memiliki 1,208 juta lembar saham (0,02 persen).
ADVERTISEMENT
Astra Group (PT United Tractors Tbk)
Sepanjang 2021, PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan laba bersih Rp 10,28 triliun, meningkat 71 persen dibanding 2020 yang sebesar Rp 6 triliun.
Harga saham UNTR dalam 6 bulan terakhir bergerak fluktuatif. Menurut data RTI, harga saham UNTR sebesar Rp 25.525 per lembar naik 2,72 persen dibanding penutupan kemarin. Sebanyak 59,50 persen saham United Tractors dimiliki oleh PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan yang didirikan William Soeryadjaya.