Konsumsi Listrik di Jakarta Naik 4 Persen Selama Asian Games

3 September 2018 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana luar Stadion Utama GBK saat penutupan Asian Games 2018, Minggu (2/9/18). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana luar Stadion Utama GBK saat penutupan Asian Games 2018, Minggu (2/9/18). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pesta olahraga terbesar se-Asia, yakni Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang resmi ditutup pada Minggu (2/9) malam. Gelaran Asian Games yang berlangsung selama 2 pekan sejak 18 Agustus lalu meningkatkan konsumsi listrik di Jakarta.
ADVERTISEMENT
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Iksan Asaad, mengungkapkan bahwa rata-rata beban puncak di Jakarta selama Asian Games mencapai 5.200 Megawatt (MW) pada siang hari dan 5.000 MW ketika malam.
Normalnya, rata-rata beban puncak Jakarta 5.000 MW pada saat siang dan 4.800 MW pada malam hari. Artinya, beban puncak naik 200 MW atau 4 persen selama Asian Games berlangsung.
"Ada kenaikan beban puncak Jakarta selama Asian Games dari biasa biasanya beban puncak malam 4.800 MW naik menjadi 5.000 MW, sementara beban puncak siang dari 5.000 MW menjadi 5.200 MW," kata Ikhsan kepada kumparan, Senin (3/9).
Kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 tak lepas dari kesiapan PLN. Berkat persiapan yang dilakukan PLN Disjaya sejak setahun lalu, pasokan listrik selama Asian Games terjaga, tidak ada gangguan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengamankan listrik ke Gelora Bung Karno (GBK) dan Wisma Atlet, PLN Disjaya menyiapkan cadangan listrik yang berlapis-lapis. Dengan begitu, jika salah satu sumber pasokan terganggu, ada sumber pasokan lain yang siap menggantikan.
GM PLN Disjaya, M Ikhsan Asaad. (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
GM PLN Disjaya, M Ikhsan Asaad. (Foto: Dok. PLN)
Venue-venue Asian Games dipasangi Uninterruptible Power Supply (UPS) supaya aliran listrik tak terputus sedetik pun. PLN Disjaya juga menyiagakan genset-genset untuk situasi darurat di tiap venue.
Ikhsan mengaku bersyukur karena tak ada gangguan selama Asian Games. "Alhamdulillah lancar, kami mempersiapkan pasokan listrik untuk Asian Games hampir satu tahun, semua venue kami backup berlapis minimal dari 3 sistem, ada juga UPS dan emergency genset," tutur Ikhsan.