news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kontroversi Edhy Prabowo: Beri Izin Ekspor Benih Lobster ke Politikus Gerindra

7 Juli 2020 6:58 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat Raker Komisi IX DPR RI, Jakarta (12/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat Raker Komisi IX DPR RI, Jakarta (12/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengizinkan ekspor benih lobster. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan di Wilayah Negara Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Permen yang ditetapkan Edhy pada tanggal 4 Mei 2020 dan diundangkan sehari setelahnya, ini menuai polemik di masyarakat mulai, dari alasan sampai adanya politikus Gerindra yang menjadi salah satu eksportir.
Kebijakan Edhy itu juga otomatis mengubah langkah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang melarang sepenuhnya izin ekspor benih lobster. Tak heran, Susi ikut menyampaikan kritikannya mengenai kebijakan tersebut.
Berikut ini selengkapnya mengenai kontroversi Edhy Prabowo terkait perizinan ekspor benih lobster:
Alasan Edhy Izinkan Ekspor Benih Lobster
Meski menuai polemik, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tetap mengizinkan ekspor benih lobster. Edhy memastikan langkah yang diambilnya tidak akan membuat lobster di Indonesia punah.
"Dari sisi lingkungan, yang dikhawatirkan lobster ini akan punah kalau diambilin. 1 ekor lobster itu bisa bertelur sampai 1 juta. Dan di daerah yang musimnya 4, yang saat musim panasnya hanya 4 bulan itu bisa sampai 4 kali bertelur. Ini hasil penelitian di Tasmania," kata Edhy saat rapat bersama Komisi IV DPR yang juga disiarkan secara virtual, Senin (6/7).
ADVERTISEMENT
Edhy menjelaskan, Indonesia adalah daerah yang sepanjang tahun bisa mengalami musim panas panjang. Meski begitu, ia belum belum bisa memastikan lobster di Indonesia apakah bisa bertelur sepanjang tahun.
Namun, Edhy menegaskan dengan jumlah 1 ekor lobster bisa bertelur sampai 1 juta, sudah melebihi estimasi yang menjadi salah satu pertimbangan KKP memberikan izin ekspor benih lobster.
Dia menegaskan langkah yang diambilnya juga mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan peluang meningkatkan perekonomian nasional. Ia memastikan tidak tertutup dalam pelaksanaan ekspor ini. Sehingga semua pihak bisa terlibat.
Benih Lobster Foto: Antara/Ardiansyah
DPR Minta Edhy Terbuka soal Izin Ekspor Benih Lobster
Kebijakan Menteri KKP Edhy Prabowo mengizinkan ekspor benih lobster menuai sorotan dari Komisi IV DPR. Anggota Komisi IV DPR, I Made Urip, menganggap langkah Edhy tersebut menimbulkan kontroversi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Made Urip merasa banyak kabar bermunculan apa yang dilakukan Edhy malah mengeksplorasi sumber daya secara berlebihan. Selain itu, kebijakan izin ekspor lobster dianggap berbau politis.
"Nah tentu sorotan-sorotan ini karena banyak juga yang menyoroti berkaitan dengan eksportir atau ekspor benih lobster ini berbau politis dan kroni, yang dapat itu temen dekatnya. Maka itu harus di-clear-kan oleh Pak Menteri," kata Made Urip saat rapat Komisi IV dengan Menteri KKP Edhy Prabowo yang juga disiarkan secara virtual, Senin (6/7).
Made Urip meminta Edhy terbuka dalam proses yang dilakukan. Sehingga masyarakat tidak banyak yang bertanya-tanya mengenai langkah ekspor benih lobster ini.
Senada dengan Made Urip, Anggota Komisi IV DPR, Ono Surono, menuturkan isu ini sudah melebar. Ia mengharapkan Edhy bersama jajarannya bisa menjelaskan secara gamblang ke masyarakat. Sehingga, kebijakan yang diambil KKP terkait ekspor benih lobster tidak salah penafsiran di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Akui Ada Politikus Gerindra Jadi Eksportir Benih Lobster
Edhy Prabowo merespons dugaan pemberian izin ekspor benih lobster yang dilakukannya bermuatan politis. Edhy mengakui memang ada politikus Gerindra yang menjadi eksportir benih lobster.
Namun, dia tidak mengungkapkan siapa politikus Gerindra yang dimaksud. Edhy hanya menegaskan siap dihujani kritik terkait hal tersebut.
"Kalau memang ada yang menilai ada orang Gerindra, kebetulan saya orang Gerindra. Tidak masalah, saya siap dikritik tentang itu. Tapi juga coba itung berapa yang diceritakan itu mungkin tidak lebih dari 5 orang atau 2 orang yang saya kenal. Tapi sisanya yang 26 atau 24 itu siapa, itu semua orang Indonesia,” kata Edhy saat rapat dengan Komisi IV DPR yang disiarkan juga secara virtual, Senin (6/7).
ADVERTISEMENT
Saat ini, sudah ada 31 pihak baik perusahaan maupun koperasi yang ikut proses ekspor benih lobster. Jumlah tersebut bisa saja bertambah seiring verifikasi yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Edhy Prabowo memastikan terus mengontrol kinerja tim yang bekerja. Ia menjelaskan tim yang bertugas memeriksa dan memberikan izin ekspor tersebut mayoritas diisi oleh yang berkecimpung di KKP, mulai Sekjen sampai Inspektorat Jenderal.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di acara Sertijab di KKP, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Susi Kritik Izin Ekspor Benih Lobster
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali melontarkan kritik. Kali ini, Susi menyoroti Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari ekspor benih lobster.
Diaa menjelaskan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015, tarif PNBP benih lobster hanya Rp 250 per 1.000 ekor.
ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan, PT ASL, tercatat mengekspor 37.500 ekor benih lobster. Artinya, PNBP yang diperoleh negara dari ekspor 37.500 ekor benih lobster itu hanya Rp 9.375. Perusahaan lain, PT TAM, tercatat mengekspor 60.000 ekor benih lobster. PNBP yang diperoleh negara hanya Rp 15.000.
"PNBP ekspor Bibit Lobster Rp 250 per 1000 ekor .. satu kali ekspor dapat satu bungkus rokok masuk ke Rekening Negara," kata Susi seperti dikutip kumparan dari akun Twitter resminya, Kamis (25/6).
Susi juga menyebut tarif PNBP benih lobster ini bahkan lebih rendah dari harga peyek udang rebon. "Harga peyek udang rebon satu biji saja tidak dapat itu Rp 1000 ... Ini Lobster punya bibit lho," katanya.
ADVERTISEMENT