Koster Ungkap Dampak G20: Ekonomi Bali Tumbuh 8 Persen, Tinggi Sekali

18 November 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berjalan bersama Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) saat tiba di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berjalan bersama Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) saat tiba di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali Wayan Koster mengeklaim perhelatan KTT G20 sepanjang tahun 2022 memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
Ekonomi Bali pada triwulan III 2022 tercatat naik sebesar 8,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 atau year on year. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I sampai III 2022 atau periode Januari-September 2022 tercatat tumbuh sebesar 4,19 persen.
"Pariwisatanya sudah mulai bangkit ditandai dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I itu 1,46 persen. Triwulan II pertumbuhannya 3,64 persen, triwulan III, yang saya targetnya 4,5 sampai 5 persen ternyata 8,0 persen tinggi sekali. Dan saya kira ini merupakan dampak dari sejumlah rangkaian temuan presiden 20 di Bali," kata Koster saat jumpa pers di Bali, Jumat (18/11)
Koster mengatakan, tingkat okupansi hotel di Bali sudah mencapai 80 persen. Tingkat okupansi hotel di wilayah kecamatan Kuta Selatan sebagai lokasi utama KTT G20 mencapai 100 persen.
ADVERTISEMENT
"Kalau dalam jangka panjangnya dengan adanya Presidensi G20 ini terus terang ini promosi gratis yang luar biasa, mendunia kalau kita dengan dana APBD mempromosi itu akan butuh anggaran besar dan belum tentu mempunyai dampak yang besar," katanya.
Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin negara G20 dan lembaga internasional mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Koster belum menghitung nilai investasi yang diperoleh dari kegiatan KTT G20. Investasi yang diperoleh dalam waktu jangka pendek adalah perbaikan dan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, pembangunan terminal VVIP bandara Ngurah Rai dan Taman Mangrove.
"Kita diberikan tempat penyemaian Mangrove yang sangat indah. Itu akan menjadi destinasi wisata karena sangat bagus," katanya.
Dalam jangka panjang, Pemprov Bali sedang membahas dengan pemerintah pusat mengenai pembangunan jalan tol, Light Rail Transit (LRT), kendaraan listrik berbasis baterai dan energi bersih untuk investasi dari KTT G20.
Presiden Cina Xi Jinping (kedua dari kanan) bersama dengan Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) saat tiba di VVIP Terminal I Bandar Internasional Bali I Gusti Ngurah Rai, (14/11). Foto: G20 Indonesia Media Center/M Risyal Hidayat
"Kalau investasi kita sedang membicarakan dengan rencana pembangunan jalan tol, LRT energi bersih, dan kendaran bermotor listrik berbasis baterai. Ini menjadi target investasi yang akan diberikan," katanya.
ADVERTISEMENT
Koster menambahkan, Pemprov Bali mengocek dana sekitar Rp 3,5 miliar untuk KTT G20. Uang itu pembiayaan Tari Pendet penyambutan delegasi dan pembuatan penjor di sepanjang rute dan lokasi KTT G20.
"Enggak ada artinya pengeluaran (dibandingkan hasil yang diperoleh)," kata Koster.