news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KPPU Dalami Isu Kartel Perdagangan Kedelai di Indonesia

17 November 2022 14:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kacang kedelai yang akan diproduksi menjadi tahu di salah satu pabrik tahu tradisional, di Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/9/2022). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kacang kedelai yang akan diproduksi menjadi tahu di salah satu pabrik tahu tradisional, di Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/9/2022). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPR Sudin menyinggung adanya isu kartel dalam tata niaga perdagangan kedelai di Indonesia. Hal itu dia sampaikan ketika RDP Komisi IV dengan Dirut Perum Bulog kemarin, Rabu (17/11).
ADVERTISEMENT
"Itu kan kartel. Mengapa selama ini tidak dibongkar, pemerintah seolah tutup mata. Saya tahu salah satu importir sampai 2 juta ton impornya," kata Sudin.
Menanggapi hal itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kini tengah mendalami dugaan atas terjadinya praktik melanggar hukum tersebut.
"Masih proses pengumpulan data," kata Deputi Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Taufik Ariyanto Arsad saat dihubungi kumparan, Kamis (17/11).
Dihubungi terpisah, Direktur Ekonomi KPPU Mulyawan Ranamanggala menegaskan untuk saat ini pendalaman soal perdagangan kedelai oleh KPPU masih dalam tahap kajian, belum menjadi tahap investigasi.
"Karena masih dalam tahap kajian, maka kami masih dalam tahap pengumpulan data dan melakukan diskusi dengan para stakeholder," kata Mulyawan.
Adapun data-data yang dihimpun KPPU saat ini, meliputi data impor hingga data perusahaan distributor.
ADVERTISEMENT

Kedelai Dikuasai 3 Importir Raksasa

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. Foto: Akbar Maulana/kumparan
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan perdagangan kedelai di dalam negeri dikuasai hanya oleh 3 perusahaan importir.
Alhasil Bulog sebelumnya membeli kedelai dari 3 importir tersebut untuk penugasan. Namun saat ini Bulog dalam proses melakukan importasi 350 ribu ton kedelai yang ditargetkan tiba di Indonesia pada Desember nanti. Importasi itu, dilakukan langsung oleh Bulog, bukan membeli dari importir seperti sebelumnya.
"Memang selama ini yang menguasai, yang mendapatkan izin kuota ya 3 itu. Sudah bertahun-tahun. Jadi dia punya link untuk negara produsen, dia punya angkutan, dia di sini juga punya gudang, punya jaringan, ya itu masalahnya. Harusnya kan enggak. Tidak ada kompetitornya kan," kata Buwas saat ditemui kumparan di Gedung DPR RI, Rabu (16/11).
ADVERTISEMENT