Krakatau Steel Punya Pabrik Baru, Jokowi Sebut Bisa Hemat Rp 29 T Setahun

21 September 2021 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Krakatau Steel. Foto: Facebook/@Krakatau Steel Official
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Krakatau Steel. Foto: Facebook/@Krakatau Steel Official
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi berharap produksi baja Hot Strip Mill 2 milik PT Krakatau Steel Tbk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor baja sehingga menghemat devisa negara hingga Rp 29 triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
Pabrik baja ini memiliki kapasitas produksi baja hot rolled coil (HRC) 1,5 juta ton per tahun dan akan terus ditingkatkan hingga 4 juta ton pee tahun.
“Dengan beroperasinya pabrik ini akan menekan angka impor baja negara kita yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor Indonesia, sehingga kita harapkan nanti dapat menghemat devisa Rp 29 triliun per tahun, ini angka yang sangat besar sekali,” kata Jokowi saat meresmikan pabrik tersebut, Selasa (21/9).
Ia berharap pabrik baja HSM 2 Krakatau Steel dapat menekan impor baja. “Kita tahu konsumsi baja kita sangat besar jangan dibiarkan ini dimasuki produk-produk dari luar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” ucapnya.
Presiden Jokowi. Foto: Youtube/Kementerian Perdagangan
Jokowi melanjutkan, keberadaan pabrik baja baru milik Krakatau Steel akan meningkatkan ekonomi secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi, saat ini pemerintah tengah menggencarkan pertumbuhan industri kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
“Dalam lima tahun terakhir kebutuhan baja kita meningkat hingga 40 persen tadi sudah disampaikan pak dirut dipacu pembangunan infrastruktur,” lanjutnya.
Konsumsi baja Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada 2020, konsumsi baja Indonesia mencapai 15,8 juta ton. Ke depan masih ada ruang pengembangan industri baja untuk tumbuh seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Jokowi pun berpesan agar produk yang dihasilkan pabrik ini tak kalah dengan produk baja impor. “Saya yakin akan menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar regional dan global,” tutupnya.