Kredit BCA Tembus Rp 835,7 Triliun di Kuartal I 2024

22 April 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jahja Setia Atmadja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jahja Setia Atmadja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA berhasil membukukan total kredit sebesar Rp 835,7 triliun per Maret 2024. Nilai tersebut tumbuh 17,1 persen secara tahunan atau year on year (YoY).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, total kredit yang diperoleh perseroan berasal dari kredit korporasi yang tumbuh 22,1 persen YoY sehingga totalnya Rp 389,2 triliun per Maret 2024.
"Sementara kredit komersial naik 9,3 persen YoY menjadi Rp 125,2 triliun. Kinerja kredit UKM melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri, seperti kinerja tahun sebelumnya," kata Jahja dalam paparan kinerja BCA kuartal I 2024, Senin (22/4).
Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5 persen YoY menjadi Rp110,4 triliun, Kredit konsumer meningkat 14,9 persen YoY menjadi Rp201,6 triliun.
"Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11,0 persen YoY mencapai Rp 121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2 persen YoY menjadi Rp 59,8 triliun, serta kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar merupakan kartu kredit) sebesar 22,6 persen YoY mencapai Rp17,1 triliun," kata Jahja.
ADVERTISEMENT
Minat kredit konsumer terjaga dengan baik, tercermin dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2024 yang berlangsung secara offline pada 29 Februari-3 Maret 2024, dan online sampai akhir April 2024.
Ilustrasi gedung BCA. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hingga akhir Maret, total aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) pada BCA Expoversary 2024 telah mencapai lebih dari Rp 30 triliun.
Lebih lanjut, penyaluran kredit BCA ke sektor-sektor berkelanjutan pada Maret 2024 tumbuh 9,1 persen YoY, menjadi Rp 197,4 triliun atau setara 23,5 persen dari total portofolio pembiayaan.
Jahja mengatakan, pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6 persen pada kuartal I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8 persen. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga di angka 1,9 persen. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing- masing 220,3 persen dan 71,9 persen.
ADVERTISEMENT
"Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, sejalan dengan positifnya prospek perekonomian nasional," pungkasnya.