Kresna Graha Investama Raih Pendapatan Rp 11,6 T Sepanjang 2019, Naik 61 Persen

29 Mei 2020 19:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi dan digital PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), mencatatkan pendapatan Rp 11,6 triliun sepanjang 2019, naik 61 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 7,2 triliun.
ADVERTISEMENT
CEO PT Kresna Graha Investama, Michael Steven, menuturkan kenaikan laba yang signifikan tak lepas dari penguatan ekosistem digital yang digencarkan oleh perusahaan.
KREN secara agresif memperluas digital distribution channel, naik 111 persen (yoy) menjadi 160.000 titik, dari hanya 76.000 pada 2018. Sementara operating profit dan segmen digital naik 49 persen menjadi Rp 144 miliar.
"Kenaikan ini paling tinggi sepanjang sejarah Kresna. Namun, karena pandemi, harga saham kami turun menjadi sangat rendah. Kami bukan emiten jasa keuangan, kami sudah meminta ke bursa dan OJK, bahwa kami satu satunya emiten teknologi dan digital di BEI," ujar Michael dalam public expose insidentil perseroan secara online, Jumat (29/5).
Ia melanjutkan, anak usaha KREN seperti MCASH saat ini mempunyai revenue 74 persen menjadi Rp 11,09 triliun, core profit naik 40 persen jadi Rp 77 miliar. Lalu NGC revenuenya juga naik 147 persen, jadi Rp 6,15 triliun, sedangkan DMMX naik 260 persen menjadi Rp 211 miliar.
ADVERTISEMENT
"Inilah new economy, growthing in high digit. Di sini kebanyakan naiknya triple digit, hari ini saham DMMX naik hampir 14 persen. Ini kita bisa lihat fundamentalnya di sini. Awal krisis kita ada hoaks, kalau kita terkait dengan jiwasraya, OJK sudah diklarifikasi, tapi hoaks jadi kenyataan, orang mulai ragu karena ini dalam masa krisis," terang dia.
PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) merayakan Sweet Seventeen alias 17 tahun sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Selfy Momongan/kumparan
Head of Business Analyst KREN, Stanley Tjiandra, menambahkan pandemi corona memang tak dipungkiri berdampak bagi operasional perusahaan. Misalnya saja dengan PSBB.
Namun Ia mengatakan, rencana bisnis perusahaan masih dalam kendali. Di sisi lain, justru pandemi jadi memacu terus mengembangkan inovasi utamanya terkait teknologi dan digital.
"Tahun 2020 banyak inisiatif yang kami luncurkan, terutama di sektor fnb, kami akan kerja sama jadi punya 700-800 ribu delivery per day. Cukup banyak proyek yang kami kerjakan walaupun situasi challenging," ujarnya.
ADVERTISEMENT