Kritik Rizal Ramli soal Buyback Saham, Masukan Positif di Mata Erick Thohir

13 Maret 2020 6:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Melasti yang dibangun Pelindo III di Tanjung Benoa, Bali, Jumat (14/2). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Melasti yang dibangun Pelindo III di Tanjung Benoa, Bali, Jumat (14/2). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 10 Maret 2020 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan 12 BUMN untuk membeli kembali (buyback) saham mereka senilai Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun. Arahan ini diberikan Erick karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok karena tertekan virus corona.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Erick Thohir ini mendapat kritikan dari pengamat ekonomi yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.
Menurut si 'Rajawali Ngepret', pergerakan harga saham akan menyesuaikan sendiri pada titik keseimbangan barunya atau mengalami penguatan kembali secara alamiah. Karena itu pemerintah tak perlu memerintahkan buyback saham perusahaan pelat merah.
"Jangan lakukan apa-apa untuk intervensi bursa, buyback dsb. Kecuali Republik Indonesia negara super kaya," kata Rizal Ramli dalam akun Facebook-nya dikutip kumparan, Kamis (12/3).
Rizal Ramli menyarankan pemerintah lebih baik fokus pada peningkatan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global akibat wabah virus corona.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
"Lebih baik fokus pada peningkatan daya beli masyarakat dan berikan insentif untuk meningkatkan pasokan kebutuhan rakyat sebagai ganti impor," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Kritikan Rizal Ramli soal buyback saham itu mendapat sambutan positif dari Erick Thohir. "Masukan dari Pak Rizal Ramli bagus, kita perhatikan pasti. Semua yang berikan masukan positif kita ini lah (perhatikan)," katanya.
Di hari yang sama pada Kamis (12/3) sore, perdagangan di bursa saham Indonesia disetop sementara jelang penutupan karena kembali memerah. Pada pukul 15.33 waktu JATS (Jakarta Automatic Trading System), IHSG berada pada posisi 4.895,748 atau terkoreksi 258,357 (5,01 persen).
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus ekonom senior Rizal Ramli. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Meski begitu, Erick mengaku sejauh ini tak akan memerintahkan BUMN lagi untuk membeli kembali (buyback) saham mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasannya, perintah buyback harus mempertimbangkan keuangan perusahaan. Sejalan dengan saran Rizal Ramli.
"Enggak. Kita kan kembali, konsekuensinya harus jaga keuangan perusahaan. Kalau perusahaan lagi lemah diharapkan buyback, nanti enggak produktif," ucapnya.
ADVERTISEMENT