KSPI soal 25.700 Buruh Sepatu Kena PHK: Itu Bohong!

16 November 2022 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) buka suara terkait Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengungkapkan 25.700 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
ADVERTISEMENT
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, pihaknya belum menerima laporan PHK. Pasalnya, ia mengklarifikasi bahwa permintaan sepatu saat ini kian meningkat.
"Tidak benar 25.700 buruh sepatu kena PHK, itu bohong. Anggota KSPI terdiri dari pabrik garmen, sepatu, dan kulit. Kami tidak menerima laporan ada PHK," kata Said di konferensi pers daring, Rabu (16/11).
Said menegaskan ekspor permintaan sepatu kian meningkat. Ia menduga 25.700 buruh sepatu kena PHK karena perusahaan sudah mempersiapkan stok barang sehingga permintaan sepatu dianggap turun.
"Mereka dirumahkan dulu sampai suasana global membaik. Asosiasi sepatu pengurusnya dan pengurus asosiasi tekstil cengeng, mereka sudah dapat tax amnesty dan tax holiday, sudah dapat kredit ringan, tiga tahun nggak naik upah, kok mau serakah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Said menyebut PP Nomor 36 Tahun 2021 dijadikan alasan pengusaha bahwa akan terjadi resesi global di tahun 2023. Ia menekankan resesi tidak akan terjadi di Indonesia, tercermin pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal masih menunjukkan kinerja positif.
Pemilik PT ADCO Pakis Mas Klaten, Aditya Caesarico (Kanan) saat memperlihatkan sepatu produksinya pada masa pendemi COVID-19, di Pabrik sepatu Aero Street Desa Bentangan, Klaten, Senin (21/12/2020). Foto: Bambang Dwi Marwoto/ANTARA
"45.000 orang PHK adalah berita bohong dari APINDO. Tidak ada anggota KSPI dan KSPSI tekstil yang PHK, itu bohong. Otomotif PHK bohong. Ini akal-akalan supaya UMR naik pakai PP Nomor 36 (tahun 2021)," imbuh Said.
Sebelumnya, Kabar PHK massal marak dilaporkan terjadi pada industri padat karya, termasuk industri sepatu atau alas kaki. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengungkapkan 25.700 buruh pabrik sepatu terkena PHK.
Adanya PHK disebabkan ekspor alas kaki tercatat menurun. Menurut asosiasi, terjadi penurunan permintaan sebesar 50 persen dibandingkan dengan kondisi saat ini.
ADVERTISEMENT