KSSK Proyeksi Rupiah Tetap Kuat di 2023

8 Mei 2023 18:21 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah 19 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp15.573 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.554 per dolar AS, senin (31/10). Foto: Citro Atmoko/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah 19 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp15.573 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.554 per dolar AS, senin (31/10). Foto: Citro Atmoko/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memproyeksi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan terus menguat di 2023. Penguatan Rupiah diperkirakan berlanjut didorong surplus neraca berjalan dan capital inflow.
ADVERTISEMENT
"Sejalan prospek perekonomian yang terus membaik, inflasi rendah, dan imbal hasil asing yang menarik," kata Ketua KSSK, Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor LPS, SCBD, Senin (8/5).
Sri Mulyani mencatat, pada 28 April 2023, Rupiah menguat 6,12 persen terhadap dolar AS. Posisi tersebut lebih unggul ketimbang Baht yang menguat 1,3 persen, Rupee 1,1 persen, dan Peso 0,67 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan stabilitas nilai tukar Rupiah sangat penting untuk menstabilkan inflasi.
Konferensi pers KSSK di Kantor LPS, SCBD, Senin (18/5) Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
"Bank Indonesia memastikan nilai tukar stabil ke arah nilai fundamentalnya. Pastinya dengan Fed Fund Rate yang sudah mencapai puncak," kata Perry.
Perry memastikan bank sentral akan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dengan tetap berada di pasar, serta pengawasan cadangan devisa hasil ekspor (DHE) sesuai dengan mekanisme pasar.
ADVERTISEMENT
"BI juga akan terus berupaya menambah cadangan devisa. Cadangan devisa kita USD 145,3 miliar di akhir kuartal I 2023 cukup untuk menjaga nilai tukar," pungkasnya.