KTT G20 Diharapkan Bisa Dorong Pemulihan Ekonomi dan Perdagangan RI

27 Juli 2021 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia akan menjadi tuan rumah pada KTT G20 tahun depan. Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia akan menjadi tuan rumah pada KTT G20 tahun depan. Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia akan menjadi tuan rumah pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 tahun depan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) berharap hal ini dapat menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah kepercayaan yang luar biasa dari negara-negara G20 dan harus dimanfaatkan sebagai salah satu momentum kebangkitan ekonomi dan perdagangan," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam keterangannya, Selasa (27/7).
Dia melanjutkan, Indonesia diharapkan bisa memasukkan agenda-agenda yang menjadi fokus kepentingan nasional saat ini. Indonesia sendiri mengusung tema `Recover Together, Recover Stronger' pada KTT G20.
Menurut Jerry, tema tersebut juga mencerminkan semangat bersama untuk pulih secara ekonomi dan kesehatan di antara negara-negara G20. Tahun ini, ditargetkan menjadi tahun awal bagi berjalannya ekonomi nasional maupun ekonomi dunia yang terdampak COVID-19. Sedangkan tahun 2022 diharapkan proses recovery akan berlangsung lebih cepat.
"Bukan hanya pulih, ekonomi dunia diharapkan juga menjadi lebih kuat dan lebih cepat tumbuhnya. Adaptasi yang dilakukan baik dalam konteks kesehatan masyarakat maupun ekonomi, diharapkan bisa meletakkan dasar bagi proses ekonomi dan perdagangan yang lebih baik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jerry mengatakan, Indonesia melakukan berbagai langkah di sektor ekonomi dan perdagangan selama masa pandemi ini. Secara makro, ekonomi Indonesia dinilainya relatif bisa melakukan mitigasi dampak COVID-19.
Sedangkan dalam proses perdagangan domestik, Indonesia dinilai bisa mengelola pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan kesehatan relatif baik. Kelangkaan dalam alat kesehatan kebutuhan COVID-19 juga bertahap bisa diatasi.
Dari sisi perdagangan luar negeri, surplus neraca perdagangan sejak awal tahun lalu diharapkan dapat memperkuat ekspor. Selain itu, banyaknya perjanjian perdagangan yang bisa diselesaikan dan ratifikasi diharapkan bisa berdampak jangka panjang dalam meningkatkan pasar ekspor Indonesia, bukan hanya di negara-negara tradisional, tetapi juga di pasar potensial lainnya.
“Kita berharap dengan penyelesaian banyak perjanjian perdagangan kontribusi ekspor Indonesia bagi PDB bisa meningkat terus," tuturnya.
ADVERTISEMENT