Kunjungan ke Sulut, Ahok Minta Pertamina Geothermal Energy Fokus Energi Bersih

23 November 2021 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat berkunjung ke Wilayah Kerja Panas Bumi Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong, Sulawesi Utara. Foto: Pertamina Geothermal Energy
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat berkunjung ke Wilayah Kerja Panas Bumi Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong, Sulawesi Utara. Foto: Pertamina Geothermal Energy
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 di Sulawesi Utara (Sulut) yang dioperatori PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Dalam kunjungannya, dia meminta PGE terus mengembangkan pemanfaatan energi panas bumi untuk mendukung Indonesia mencapai target net zero emission pada 2060.
ADVERTISEMENT
PLTP Lahendong unit 5 dan 6 berkapasitas 2x20 megawatt (MW). Kunjungan dilakukan pada Senin (22/11). PLTP tersebut berada di Wilayah Kerja Panas Bumi Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong-Sulawesi Utara. Ahok didampingi Tim Komite Komisaris, Dewan Komisaris, Direksi Sub Holding Pertamina Power & New Renewable Energy (NRE) dan Direksi PGE.
Dalam kesempatan ini, rombongan Ahok berdiskusi dengan para pekerja dan memastikan kehandalan dan keamanan dalam pengoperasian PLTP berjalan dengan baik dan handal. Dia mengatakan PGE harus terus mengembangankan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi bersih, sehingga bisa menjadi energi masa depan Pertamina.
“Panas bumi merupakan salah satu energi hijau dan ramah lingkungan yang dapat mendukung Indonesia menuju net zero emission sehingga perlu terus dikembangkan dan didukung sebagai energi masa depan Pertamina," ujar Ahok dalam sambutannya, dikutip Selasa (23/11).
ADVERTISEMENT
PGE Area Lahendong sendiri memiliki kapasitas terpasang 120 MW dan memiliki peranan penting dalam menyediakan 20 persen energi di Provinsi Sulawesi Utara. Kapasitas tersebut akan bertambah, dengan dibangunya PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW.
Proses pembangunan PLTP tersebut saat ini telah memasuki tahap Engineering Procurement Construction & Commissioning (EPCC), proyek ini ditargetkan siap dioperasikan pada Desember 2021.
Pembangunan PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW mewujudkan Komitmen PGE dalam memenuhi target ke tujuh Sustainable Development Goals (SDGs) dalam memastikan akses energi terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi semua (affordable and clean energy). Hal ini dibuktikan dengan penggunaan fluid kerja R1233zd(E) yaitu refrigerant non-flammable yang ramah lingkungan pada instalasi pembangkit Binary berkapasitas 1x500 kW ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini jugas merupakan komitmen PGE yang menerapkan aspek environment, social, dan governance (ESG) dalam setiap aspek menjalankan bisnisnya.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat berkunjung ke Wilayah Kerja Panas Bumi Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong, Sulawesi Utara. Foto: Pertamina Geothermal Energy

Pertamina Geothermal Energy Komitmen Kembangkan Energi Panas Bumi

Direktur Operasi PGE, Eko Agung Bramantyo, menyampaikan apresiasi atas MWT yang dilakukan oleh Ahok dan siap melaksanakan target-target yang diamanatkan kepada PGE dalam mengembangkan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi PGE.
“Kami berterima kasih atas perhatian Pak Basuki terhadap energi panas bumi dengan mengunjungi PGE Area Lahendong. PGE siap untuk terus berkomitmen melakukan pengembangan energi panas bumi tidak hanya sebagai energi listrik.” kata Eko.
Pertamina sebagai pionir pengembangan panas bumi di Indonesia dan dilanjutkan oleh PGE, yang telah mempunyai pengalaman 35 tahun dalam pengoperasian lapangan panas bumi.
ADVERTISEMENT
Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.133 MW, dan kontribusi dari Wilayah Kerja PGE sebesar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama.
Pengelolaan panas bumi nasional oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Foto: Dok. Pertamina
Dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE, dibangkitkan dari dari 6 Area yaitu Area Lahendong – Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW, Area Kamojang – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW, Area Ulubelu - Lampung dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW, Area Karaha – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW, Area Lumut Balai – Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 55 MW dan Area Sibayak – Sumatera Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.
ADVERTISEMENT