Laba Bank Mandiri Syariah Melesat Menjadi Rp 1,28 Triliun di 2019

17 Februari 2020 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Mandiri Syariah. Foto: ANTARA FOTO/Audy Alwi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Mandiri Syariah. Foto: ANTARA FOTO/Audy Alwi
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2019, PT Bank Mandiri Syariah membukukan kinerja yang cukup cemerlang.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza mengatakan, sepanjang 2019 perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,28 triliun, naik 110,68 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Reza, beberapa indikator bisnis Mandiri Syariah secara keseluruhan seperti aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan, margin, serta fee based income atau pendapatan non-bunga naik signifikan.
“Alhamdullilah, kami bersyukur atas semua pencapaian selama tahun 2019. Kami berterimakasih kepada seluruh stakeholders khususnya nasabah atas dukungan dan kepercayaannya kepada Mandiri Syariah,” ungkap Reza di Paradigma Cafe, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Kenaikan laba bersih ini ditopang pendapatan margin dan fee based income yang antara lain disumbang dari transformasi bisnis digital. Reza mengakui, faktor utama yang mendongkrak kinerja positif perseroan adalah adanya transformasi digital.
ADVERTISEMENT
Pembiayaan Mandiri Syariah juga tumbuh 11,50 persen dari semula Rp 67,75 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp 75,54 triliun per Desember 2019. Dari Segmen Konsumer, pembiayaan Kendaraan Berkah mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 84,53 persen dari Rp 1,54 triliun per Desember 2018 menjadi Rp 2,85 triliun per Desember 2019.
Pertumbuhan pembiayaan tersebut disertai perbaikan kualitas yang terjaga. Terbukti dari penurunan Non Performing Financing (NPF) Nett sebesar 56 basis point (bp) dari 1,56 persen per Desember 2018 menjadi 1,00 persen persen per Desember 2019. Sedangkan NPF Gross juga turun 84 bp dari 3,28 persen di Desember 2019 menjadi 2,44 persen per Desember 2019.
Corporate Secretary Bank Mandiri Syariah, Ahmad Reza. Foto: Selfy Momongan/kumparan
Pertumbuhan pembiayaan ini menurut Reza juga turut memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang tumbuh 6,95 persen (yoy) dari Rp 4,93 triliun per Desember 2018 menjadi Rp 5,27 triliun per Desember 2019. Sementara fee based income meningkat 17,69 persen dari Rp 1,60 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp 1,89 triliun per Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan Desember 2019, DPK yang dihimpun Mandiri Syariah juga tumbuh 14,10 persen dari Rp 87,47 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp 99,81 triliun pada Desember 2019.
Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai 54,38 persen. Pertumbuhan low cost fund tersebut ditopang oleh tabungan yang naik 13,49 persen dari semula Rp 35,07 triliun per posisi Desember 2018 menjadi Rp 39,80 triliun per posisi Desember 2019.
Perolehan DPK menjadikan aset Mandiri Syariah per akhir Desember 2019 mencapai Rp 112,29 triliun atau naik 14,19 persen dari Desember 2018 yang sebesar Rp 98,34 triliun. Berdasarkan pencapaian seluruh indikator bisnis tersebut, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE) di level 15,65 persen per Desember 2019.
ADVERTISEMENT