Laba Bersih Astra International Melonjak 83,4 Persen di Kuartal I 2022

27 April 2022 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara Astra, tempat PT Astra International Tbk berkantor.  Foto: Dok. Astra
zoom-in-whitePerbesar
Menara Astra, tempat PT Astra International Tbk berkantor. Foto: Dok. Astra
ADVERTISEMENT
PT Astra International Tbk (ASII) merilis laporan keuangan konsolidasi dan entitas anak di kuartal I 2020, Rabu (27/4). Di mana Grup Astra berhasil mencetak laba bersih Rp 6,85 triliun atau naik 83,98 persen dibanding kuartal I 2021, yang sebesar Rp 3,72 triliun.
ADVERTISEMENT
Astra International juga berhasil membukukan pendapatan bersih di tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 71,87 triliun. Jumlah tersebut naik 39,01 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 51,7 triliun.
Adapun kenaikan penjualan tersebut terjadi hampir di semua lini bisnis Astra, seperti penjualan barang yang naik jadi Rp 53,75 triliun. Kemudian jasa dan sewa naik jadi Rp 11,965 triliun dan jasa keuangan naik jadi Rp 6,14 triliun.
Di kuartal I 2020 ini juga, Astra Internasional mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar 36,56 persen menjadi Rp 56,13 triliun di banding tahun lalu, Rp 41,1 triliun.
Liabilitas jangka pendek perseroan juga tercatat Rp 110,13 triliun di kuartal I 2020 ini, dan dan jangka panjang Rp 157,85 triliun. Sementara itu jumlah aset juga naik Rp 383,183 triliun di kuartal I 2022 dari Rp 367,311 triliun di kuartal I 2021.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan dengan pelonggaran mobilitas masyarakat, dirinya optimistis perekonomian Indonesia memberikan dampak yang baik bagi Astra.
Djony mengatakan sektor bisnis yang didorong tahun ini cukup merata, seperti penjualan otomotif roda empat cukup baik meski intensif pajak barang mewah yang ditanggung pemerintah (PPnBM) berbeda dengan tahun 2021.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro saat membuka 12th Astra Satu Indonesia Awards Tahun 2021, Kamis (28/10). Foto: Screenshoot YouTube
“Supply sempat menjadi suatu hambatan, namun di empat roda tidak akan terlalu besar,” katanya dalam RUPS, 20 April lalu. Sedangkan penjualan roda dua terdorong dengan harga komoditas yang baik seperti minyak sawit atau CPO yang juga merupakan salah satu bisa Astra Group.
Selain itu, kinerja perseroan juga dipengaruhi dengan harga batu bara dan pekerjaan pengupasan tanah yang cukup baik. “Di lini bisnis kebun juga cukup baik. Sementara infrastruktur, mobilitas yang baik menjadi faktor revenue (pendapatan) kami,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dengan penjualan mobil yang baik, Djony menyebut sektor jasa keuangan memberi perbaikan kinerja perseroan berdasarkan prinsip kehati-hatian.