Laba Bersih BRI di Kuartal III 2018 Capai Rp 23,5 T, Naik 14,6 Persen

24 Oktober 2018 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil meraup laba bersih konsolidasi hingga kuartal III 2018 sebesar Rp 23,5 triliun. Jumlah tersebut tumbuh dua digit atau 14,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 20,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk aset perusahaan secara konsolidasi hingga periode tersebut tercatat mencapai Rp 1.183,4 triliun, atau naik 13,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, mengatakan laba bersih perseroan sebagian besar masih ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh di atas rata rata industri perbankan Indonesia.
“Hingga akhir September Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 808,9 triliun atau naik 16,5 persen dibandingkan periode September 2017 sebesar Rp 694,2 triliun,” kata Haru di Gedung BRI I, Jakarta, Rabu (24/10).
Pasca gempa petugas Brimob berjaga di ATM BRI, Jl. Ahmad Dahlan, Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasca gempa petugas Brimob berjaga di ATM BRI, Jl. Ahmad Dahlan, Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Menurut Haru, angka tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional pada September 2018 sebesar 12,6 persen. Dari sisi komposisi kredit, Haru menyatakan pihaknya terus meningkatkan penyaluran kredit ke segmen UMKM.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir September, BRI telah menyalurkan kredit ke UMKM sebesar Rp 621,8 triliun atau 76,9 persen dari total kredit. Angka tersebut tumbuh 16,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Gross BRI tercatat 2,5 persen.
“NPL BRI tercatat lebih kecil, di mana NPL industri perbankan di Indonesia berada di kisaran 2,7 persen,” tandasnya.