Laba Bersih Jamkrindo Rp 1,07 T, Naik 134 Persen Sepanjang 2021

25 Juli 2022 10:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) . Foto: Dok. Jamkrindo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) . Foto: Dok. Jamkrindo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mencatatkan laba bersih Rp 1,07 triliun sepanjang 2021. Realisasi ini naik 134 persen atau 2,3 kali lipat dibandingkan periode 2020 sebesar Rp 456,13 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan kenaikan laba perusahaan didongkrak besarnya volume penjaminan Jamkrindo sampai dengan periode Desember 2021 yang mencapai Rp 247,61 triliun.
Adapun dari sisi cadangan klaim, Jamkrindo mencatatkan cadangan klaim sebesar Rp 5,66 triliun atau naik 41 persen dari tahun sebelumnya, dengan memiliki cash flow operasi positif. Pertumbuhan pencadangan klaim ini merupakan strategi perusahaan untuk memitigasi risiko dan menjaga kinerja perusahaan di tahun berikutnya.
“Pembentukan cadangan klaim yang kuat menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga service excellent pembayaran klaim kepada mitra bisnis secara tetap waktu dan tepat jumlah, sehingga dengan demikian kepercayaan dan reputasi perusahaan selalu terjaga baik dengan pengelolaan risiko bisnis yang terukur, sehat dan terkendali,” ujar Putrama dalam keterangan, Senin (25/7).
ADVERTISEMENT
Dari sisi aset, Jamkrindo mencatatkan aset pada 2021 sebesar Rp 25,35 triliun, naik 33 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 19,12 triliun. Sedangkan ekuitas tercatat Rp 12,83 triliun naik sebesar 45 persen dari tahun sebelumnya Rp 8,86 triliun dengan Return on Equity (ROE) sebesar 9,83 persen atau naik 89 persen dari tahun sebelumnya.
Program pemerintah menjadi motor penggerak penjaminan Jamkrindo dengan rincian penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 144,87 triliun dan penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 17,63 triliun.
Putrama menyampaikan laporan keuangan ini mencerminkan upaya Jamkrindo dalam pengembangan digitalisasi produk dan transformasi. Transformasi dalam manajemen sumber daya manusia; organisasi; tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan; sistem teknologi informasi; bisnis dan operasional; serta keuangan telah berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, serta menghantarkan layanan prima.
ADVERTISEMENT
"Kinerja positif Jamkrindo di tengah masa pandemi menunjukkan bahwa transformasi yang dijalankan mampu menciptakan resiliensi untuk memastikan going concern perusahaan," ujar dia.
Jamkrindo merupakan perusahaan penjaminan di Indonesia yang memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan non-program. Pada penjaminan program, Jamkrindo memiliki produk penjaminan KUR dan penjaminan KMK dalam rangka PEN. Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya antara lain penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang, surety bond, customs bond, penjaminan Supply Chain (Invoice Financing) dan penjaminan kredit lainnya.

Hubungkan UMKM Naik Kelas

Jamkrindo konsisten dampingi UMKM naik kelas lewat layanan penjaminan, Jumat (17/6/2022). Foto: Dok. Jamkrindo
Jamkrindo menghubungkan UMKM ke dalam ekosistem digital. Dengan demikian diharapkan terjadi percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
Putrama mengatakan, sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, Jamkrindo mendorong seluruh pelaku usaha binaan untuk segera mengadopsi pemanfaatan teknologi sehingga dapat bersaing di masa kenormalan baru. Dengan penerapan strategi yang tepat berbasiskan teknologi, UMKM dapat berperan dalam membangkitkan perekonomian nasional sekaligus turut mendukung fokus penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia 2022 yakni transformasi ekonomi digital.
ADVERTISEMENT
“Selain memberikan kemudahan akses permodalan, Jamkrindo turut menghubungkan UMKM ke ekosistem digital, termasuk teknik pemasaran yang sesuai untuk mengoptimalkan peluang pasar dan meningkatkan penjualan secara lebih efektif dan efisien dengan dukungan digitalisasi,” kata Putrama.
Sebagai tulang punggung pembangunan perekonomian Indonesia, UMKM berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 61 persen dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen. Adapun diketahui pemerintah menargetkan agar jumlah UMKM yang onboarding digital pada akhir tahun 2022 mencapai angka minimal 20 juta, meningkat menjadi 24 juta pada 2023, hingga 30 juta pelaku UMKM go digital pada 2024.
Putrama menambahkan, Jamkrindo siap berpartisipasi dalam penguatan peran UMKM agar naik kelas dan mendukung keberlanjutan usahanya, sehingga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata memang menjadi tantangan. Namun, kami optimistis bahwa target digitalisasi UMKM tersebut dapat direalisasikan apabila seluruh pemangku kepentingan saling bersinergi dan berkolaborasi,” ungkap Putrama.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Jamkrindo secara konsisten terus melakukan pembinaan dalam hal pemanfaatan digitalisasi, seperti optimalisasi media sosial, branding, memperluas marketing dengan e-commerce, pencatatan laporan keuangan menggunakan aplikasi, peningkatan kualitas produk dan banyak program lainnya.
Sebagai bentuk kesiapan internal menghadapi era industri 4.0 dan ekonomi digital, Jamkrindo telah menghadirkan berbagai transformasi dalam bisnisnya melalui teknologi informasi yang tepat guna, sehingga berbagai kerja sama dengan para mitra UMKM dan perbankan atau lembaga keuangan dapat dilakukan secara online, baik host to host, menggunakan web service, maupun aplikasi lainnya seperti Jamkrindo Online Suretyship (JOS). Selain itu, pengembangan platform UMKMLayak melalui umkmlayak.co.id untuk program pemberdayaan dapat menjadi jembatan yang mempertemukan mitra dengan lembaga keuangan.