Laba BUMN Meroket 869 Persen, Jasa Raharja Sumbang Rp 1,6 Triliun

30 Juni 2022 10:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono. Foto: Jasa Raharja
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono. Foto: Jasa Raharja
ADVERTISEMENT
Laba konsolidasi BUMN sepanjang tahun lalu mencapai Rp 126 triliun. Realisasi ini naik 869 persen dibandingkan laba 2020 Rp 13 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, PT Jasa Raharja (Persero), ikut menyumbang perolehan laba BUMN Rp 1,6 triliun atau naik 7,97 persen dibanding tahun 2020.
Selain meraih laba kinerja positif, PT Jasa Raharja juga turut memberikan dampak positif ke sektor asuransi Indonesia dan memberikan multiplier effect ke sektor transportasi.
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan di tengah kondisi pemulihan ekonomi Indonesia, capaian kinerja positif tersebut didorong keberhasilan PT Jasa Raharja dalam melakukan inovasi dan transformasi digital yang searah dengan kebijakan Kementerian BUMN.
“Laba merupakan bagian dari kinerja positif yang dicetak PT Jasa Raharja, yang ikut mendongkrak sektor Perasuransian Indonesia, dan memberi dampak positif bagi sektor transportasi,” kata Rivan dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/6).
ADVERTISEMENT
Rivan mengungkapkan penopang utama pencetakan laba perusahaan Jasa Raharja berasal dari pencapaian pendapatan yaitu berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,92 triliun, atau tumbuh 4,58 persen dibandingkan periode tahun 2020.
Ia menambahkan, akselerasi utama pertumbuhan laba Jasa Raharja terletak pada strategi bisnis yang disebut AGILE (Accelerate, Gain, Integrate, Leverage, dan Enhance) yang merupakan bagian dari Peningkatan Brand Awareness dan Inovasi Pelayanan yang Optimal.
Pendapatan yang tercapai dan tumbuh bisa menciptakan efisiensi hingga keuntungan bisa diraih, yaitu inovasi pelayanan pada fungsi front liner sehingga bisa mencapai pendapatan yang optimal. Dari sisi operasional, PT Jasa Raharja bekerja sama dengan 2.368 rumah sakit atau 95,91 persen dari rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan, telah menyerahkan santunan sebesar Rp 2,41 triliun naik 3,2 persen dibandingkan tahun 2020.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono, menyebutkan telah melakukan beberapa persiapan, guna antisipasi kemungkinan yang akan terjadi di jalanan. Foto: Jasa Raharja
Peningkatan jumlah penyerahan santunan tidak mengurangi kualitas layanan terhadap publik, melalui transformasi digital proses layanan sasaran pelayanan seperti kecepatan penyelesaian santunan Meninggal Dunia (MD) menjadi 4 jam lebih cepat dari tahun 2020 atau hanya 1 hari 10 jam setelah tanggal kecelakaan, bahkan rata-rata kecepatan berkasnya 14 menit 58 detik, lebih cepat 4 menit ketimbang tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kinerja dilakukan optimalisasi sistem internal Jasa Raharja untuk memaksimalkan kegiatan investasi melalui Implementasi Direct Access Market. Berupa penguatan/penambahan modal kepada anak perusahaan dalam rangka meningkatkan bargaining power di pasar.
Dari sisi permodalan, Jasa Raharja tercatat memiliki permodalan yang kuat, dengan rasio risk based capital (RBC) sebesar 669,80 persen, meningkat 9.72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 610,47 persen, seiring kenaikan ekuitas sebesar 2 persen menjadi Rp 11,7 triliun.
“Dengan fundamental kinerja yang makin sehat dan kuat, Jasa Raharja akan terus melakukan optimalisasi pendapatan seiring dengan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat. Terutama melalui pemanfaatan database kendaraan bermotor di Kantor Bersama Samsat dan melalui aplikasi JRku yang bisa langsung membayar pajak kendaraan bermotor dan sistem host to host dengan seluruh operator angkutan baik darat, laut dan udara,” jelasnya.
ADVERTISEMENT