news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Restrukturisasi hingga Digitalisasi, Kunci Krakatau Steel Perkuat Baja RI

14 Mei 2022 15:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baja produksi Krakatau Steel. Foto: Dok. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
zoom-in-whitePerbesar
Baja produksi Krakatau Steel. Foto: Dok. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
ADVERTISEMENT
Kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) kian moncer. Per April 2022, perusahaan meraup laba bersih Rp 508 miliar secara tahunan (year on year/yoy) atau meroket 271,69 persen dibandingkan April 2021 sebesar Rp 137,22 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, kinerja perusahaan diuntungkan karena permintaan juga naik. Per April, pendapatan perusahaan meningkat menjadi sebesar Rp 13,44 triliun, meningkat 39,24 persen dari pendapatan Krakatau Steel hingga April 2021 yang sebesar Rp 9,65 triliun.
"Perkiraan Juni ini, net profit (laba bersih) Rp 750 miliar dan sales (penjualan) Rp 21 triliun," kata dia saat ditemui di Jakarta, Jumat (13/5).
Silmy menyebut kondisi perang di Eropa menjadi salah satu berkah. Karena permintaan produk baja Krakatau Steel meningkat seiring dengan konflik Rusia dan Ukraina.

Utang Kian Berkurang

Dengan moncernya kinerja perusahaan, Krakatau Steel juga akan melunasi utang-utang. Perusahaan memiliki utang USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun yang tahun 2020 berhasil direstrukturisasi dalam Master Restructuring Agreement (MRA) kepada sejumlah kreditur. Silmy menyebut, utang tersebut akan berkurang separuhnya tahun ini.
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Tahun ini, Krakatau Steel berencana melakukan pengurangan jumlah utang hingga 50 persen dari total utang pada MRA di tahun 2020 lalu," lanjut Silmy.
ADVERTISEMENT
Silmy merinci, pada 2021 lalu sudah membayar USD 200 juta untuk utang jenis Tranche B. Tahun ini, perusahaan juga akan membayar USD 524 juta untuk utang jenis yang sama dan USD 33 juta pada Commerzbank.
Lalu pembayaran dilanjut pada 2025 mendatang sebesar USD 400 juta untuk Tranche C1 dan USD 136 juta untuk Tranche C2 dan USD 33 juta pada Commerzbank yang dibayarkan setiap tahun hingga 2027. Kemudian pada 2027 kembali melakukan pembayaran Tranche C1 senilai USD 368 juta dan Trance C2 senilai USD 122 juta.
"Untuk 2023 dan 2024 kita jeda dulu (tidak membayar utang) sesuai kesepakatan," terangnya.
Utang USD 524 juta dan USD 33 juta yang akan dibayarkan tahun ini, kata dia, akan berasal dari berbagai sumber. Mulai dari divestasi anak usaha USD 300 juta dan kas perusahaan hingga aksi korporasi USD 250 juta. Perusahaan juga akan menerbitkan rights issue tahun ini USD 200 juta.
ADVERTISEMENT

Genjot Kapasitas Produksi Baja hingga 10 Juta Ton

Perusahaan menargetkan total kapasitas produksi baja dan turunannya menjadi 10 juta ton per tahun (million ton per annual/mtpa) pada 2025. Saat ini, kapasitas produksi di pabrik baru 6,9 juta ton yang terintegrasi di seluruh rantai pasok bisnis perusahaan.
Silmy percaya diri target tersebut bisa dikejar karena kinerja perusahaan mulai membaik. Dimulai dari berhasilnya restrukturisasi utang senilai USD 2,3 miliar pada 2019-2020 hingga pembentukan holding Krakatau Steel tahun lalu dengan merampingkan anak usaha.
"Roadmap 10 juta ton ini sudah kami siapkan seiring dengan selesainya restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel. Jadi pada tahun 2022, kita langsung masuk ke investasi-investasi lanjutan," katanya.
Produksi baja Krakatau Steel juga terus naik. Pada Maret 2022, produksinya mencapai 116.406 ton, merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Dengan menaikkan kapasitas produksi 10 juta ton pada 2025, perusahaan juga akan ekspansi yang dilakukan secara bertahap hingga 2026. Pada awal tahun lalu Krakatau Steel melakukan penandatanganan dengan PT Krakatau Posco untuk menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan patungan (joint venture) menjadi 50 persen. Sebelumnya, perusahaan hanya mengempit 30 persen.
“(Produksi) satu juta ton tahap awal pasca kita tanda tangan dengan posko kita memiliki 50 persen saham PT Krakatau Posco," kata dia.
Krakatau Steel akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Mei 2022. Dia mengatakan bertambahnya saham Krakatau Steel di Krakatau Posco, investasi juga bakal digenjot.
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat melakukan kunjungan kerja ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Selasa (13/7/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Kata Silmy, untuk bisa hingga 2024, perusahaan butuh investasi USD 700 juta untuk bisa menaikkan kapasitas produksi 10 juta ton per tahun. Setelah itu, pada 2025, perusahaan juga akan investasi USD 2,3 miliar.
ADVERTISEMENT
Menurut Silmy ini ekspansi merupakan satu pilihan yang harus diambil agar bisa memanfaatkan kesempatan untuk meraih keuntungan, termasuk ekspor.
“50 persen kapasitas atau utilisasi kita bisa dorong lebih besar lagi sebenarnya saat ini kita sudah mulai kolaborasi istilahnya kalau mau kawin kita sudah pacaran dan terlihat dari peningkatan ekspor kita peningkatan signifikan dari ekspor kita di 3 bulan ini itu lebih dari 200.000 ton per tiga bulan,” tegas Silmy

Transformasi Digital Bikin Keputusan Bisnis Jadi Lebih Cepat

Sejak 2020, Krakatau Steel mulai fokus melakukan transformasi digital. Salah satunya meluncurkan aplikasi Krasmart Connect. Silmy mengatakan, transformasi digital yang dilakukan perusahaan ternyata sangat membantu dalam mengambil keputusan bisnis lebih cepat.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim Meluncurkan Aplikasi Krasmart Connect. Foto: Dok Krakatau Steel
Transformasi digital ini lalu dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi fasilitas yang ada dengan digitalisasi serta perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM)
ADVERTISEMENT
“Jadi kita ada ratusan jenis produk yang mana tanpa adanya dukungan digital dari sisi proses produksi maupun juga dari sisi penjualan itu memang akan sangat menghambat, sehingga digitalisasi itu merupakan salah satu inisiatif strategis dan kunci sukses keberhasilan dari pada proses transformasi,” ujarnya.
Selain itu, Krakatau Steel membangun empat pilar sebagai implementasinya (transformasi digital). Empat pilar itu adalah implementasi Business Intelligence dan Digital Control Tower, implementasi Aplikasi Untuk Sales, Krasdemy sebagai Platform pelatihan digital, dan Krasoptima sebagai Tools Forecasting.