Laba Turun Jadi Rp 249 M, Elnusa Tetap Tebar Dividen Rp 10,23 per Lembar Saham

21 Juli 2021 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT Elnusa Tbk. Foto: Dok. Elnusa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT Elnusa Tbk. Foto: Dok. Elnusa
ADVERTISEMENT
PT Elnusa Tbk (ELSA) meraup laba Rp 249 miliar sepanjang 2020, turun 30 persen dibandingkan sepanjang 2019 sebesar Rp 356 miliar. Dari laba tersebut, sebanyak Rp 74 miliar ditebar sebagai dividen. Dengan begitu, pemegang saham mendapatkan Rp 10,23 per sahamnya.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Perusahaan Elnusa, Ari Wijaya, mengatakan keputusan pembagian dividen dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST) 2020 hari ini, Rabu (21/7). Jumlah dividen yang dibagikan setara 30 persen total laba.
"RUPST menyepakati untuk membagikan dividen sebesar 30 persen dari total laba bersih, atau senilai Rp 74 miliar. Sehingga setiap lembar saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 10,239 dan direncanakan akan dibayarkan 30 hari setelah berakhirnya RUPST," kata dia dalam konferensi pers daring kinerja Elnusa, Rabu (21/7).
Ari menjelaskan, perusahaan tetap membagikan dividen di masa pandemi ini untuk mengapresiasi pemegang saham meski kinerja perusahaan terkoreksi dibandingkan sebelum ada wabah corona.
Adapun pendapatan perusahaan hingga akhir Desember 2020 sebesar Rp 7,73 triliun. Capaian tersebut turun 7,8 persen dibandingkan akhir Desember 2019 yang meraup Rp 8,38 triliun.
ADVERTISEMENT
Pandemi, kata Ari, membuat sejumlah proyek jasa konstruksi hulu migas perusahaan tertunda. Kenaikan harga minyak dunia saat ini juga tidak memberikan dampak besar bagi kinerja perusahaan karena kontrak yang ditandatangani umumnya jangka panjang.
Aktivitas operasional PT Elnusa Tbk. Foto: Dok. Istimewa
"Sehingga kami berupaya setidaknya penuhi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan sisa waktu ini, sebab nature bisnisnya agak beda, kalau tender hari ini itu untuk bisnis tahun depan," kata dia.
Saat ini, ada sejumlah proyek yang dibidik Elnusa hingga beberapa bulan ke depan seperti jasa engineering, procurement, construction operation and maintenance (EPC-OM) sumur migas.
Menurut dia, tender yang dibuka ini masih menjanjikan karena konsumsi BBM dalam negeri masih lebih besar daripada produksi minyak mentahnya.
"Karena itu, ada timbul optimistis KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) bakal meningkatkan produksinya dan ada juga proyek chemical untuk tambah produksi di lapangan migas," ujar Ari.
ADVERTISEMENT