Langkah Menteri Edhy Bantu Nelayan: Siapkan Pendanaan dan Minta BUMN Serap Ikan

28 Mei 2020 13:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat Raker Komisi IX DPR RI, Jakarta (12/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat Raker Komisi IX DPR RI, Jakarta (12/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sudah menyiapkan strategi untuk membantu para nelayan yang terdampak virus corona. Selain bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, Edhy juga menyiapkan pendanaan.
ADVERTISEMENT
Skema pendanaan itu sudah diusulkan Edhy di anggaran stimulus APBN 2020 dalam rangka penguatan sektor nelayan tangkap dan budi daya.
“Kami ajukan anggaran tambahan Rp 1,02 triliun atau Rp 1 triliun 24 miliar. Akan diperuntukkan bantuan nelayan Rp 413,27 miliar, bantuan budi daya Rp 406,55 miliar, bantuan pengolah dan pemasar Rp 36,07 miliar, bantuan petambak garam Rp 54,1 miliar,” kata Edhy saat konferensi pers secara virtual, Kamis (28/5).
Selain itu, anggaran tersebut bakal dimanfaatkan untuk pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan untuk mengawasi kapal-kapal asing pencuri Rp 106,48 miliar dan pengawasan audit internal Rp 8 miliar.
Edhy mengharapkan langkah itu bisa membantu mengoptimalkan seluruh kegiatan menangkap ikan di laut supaya nelayan tidak mengalami kesulitan.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, para pembudidaya juga diberikan bantuan benih dan indukan, serta sarana prasarana yang dibutuhkan.
“Tidak hanya itu, kami juga meminta dengan anggaran sektor budi daya dan tangkap, kami minta pengadaan cold storage yang besar sampai yang kecil, dalam rangka antisipasi manakala penyerapan belum sempurna karena beberapa daerah masih PSBB,” ujar Edhy.
Edhy membeberkan, pihaknya juga meminta bantuan BUMN perikanan untuk membeli hasil produk perikanan dari nelayan. Ia menjelaskan, permintaan itu sebagai salah satu sarana penguatan perikanan tangkap dan budi daya.
“Kami minta PMN untuk BUMN perikanan yakni Perinus dan Perindo. Dua BUMN ini kita minta kalau bisa disertakan dan Alhamdulillah Menkeu dan MenBUMN secara prinsip tidak masalah, hanya Menkeu meminta secara proposal teknis yakni masing-masing Rp 500 miliar,” terang Edhy.
ADVERTISEMENT
Anggaran tersebut akan digunakan untuk membeli hasil produk budi daya dan hasil perikanan tangkap dan pengolahan hasilnya.
"Dengan anggaran ini kami harap penyerapan ikan di lapangan bisa kita antisipasi dalam jangka pendek,” tambahnya.
Nelayan memperbaiki jaring di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Selasa (19/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Lebih lanjut, Edhy juga mengimbau Himbara melalui Menteri BUMN Erick Thohir untuk bisa mengucurkan kredit ke sektor perikanan salah satunya di budi daya tambak udang. Menurutnya, banyak masukan dari pengusaha saat mengajukan uang ke bank itu agunannya bukan tambak udangnya langsung tapi aset pribadinya.
“Nah, mereka usulkan bagaimana kalau tambak udang sebagai agunan karena secara prinsip ini memiliki nilai produksi dan kalau ini bisa dilakukan, beban mereka lebih ringan,” ungkap Edhy.
Selain itu, Edhy mengungkapkan, pihaknya juga akan mengoptimalkan dana Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sebesar Rp 102 triliun untuk fasilitasi pemasaran produk ikan.
ADVERTISEMENT
Edhy menganggap potensi ikan di dalam dan luar negeri masih sangat besar. Ia optimistis sektor kelautan dan perikanan masih berpotensi memberi devisa dan penciptaan lapangan kerja.
“Jadi dana-dana yang tadi kita ajukan diharapkan untuk menstimulus semua kegiatan di sektor ini sehingga perikanan dan kelautan bisa survive dan bisa menjadi andalan ke depan,” tutur Edhy.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!