Laporan Bank Indonesia: Kinerja Manufaktur di RI Melambat di Triwulan II 2024

19 Juli 2024 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik tekstil. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik tekstil. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kinerja Prompt Manufactruing Index Bank Indonesia (PMI-BI) pada triwulan II 2024 tercatat 51,97 persen, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 52,80 persen.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pertumbuhan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan lapangan usaha industri pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang berada pada fase ekspansi dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dunia usaha sebesar 1,65 persen, lebih rendah dari 1,71 persen pada triwulan I 2024.
Sementara dari sisi komponen volume produksi, Bank Indonesia melaporkan pada triwulan II 2024 tercatat melambat dengan indeks 53,56 persen, dibandingkan kuartal sebelumnya 54,03 persen.
Meski demikian, bank sentral menilai sebagai besar sub lapangan usaha masih berada pada fase ekspansi (indeks.50 persen), dengan mayoritas sub lapangan usaha mencatatkan peningkatan yang menopang volume produksi, di antaranya industri mesin dan perlengkapan, barang dari kulit dan alas kaki, serta industri barang galian bukan logam.
ADVERTISEMENT
Namun beberapa sub lapangan usaha mencatatkan perlambatan, terutama industri logam dasar, industri karet, barang dari karet dan plastik, serta industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman.
Ilustrasi pabrik sepatu. Foto: Shutterstock
Bank Indonesia juga mencatat ada sub lapangan usaha yang masuk pada zona kontraksi, antara lain industri furnitur, industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri kayu, barang dari kayu, gabus dan anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya.
Sementara pada triwulan III 2024, Bank Indonesia memproyeksikan kinerja lapangan usaha industri pengolahan berdasarkan PMI-BI bisa kembali meningkat menjadi 54,18 persen.
Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen tercatat meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan nilai indeks tertinggi pada komponen volume produksi (56,10 persen), diikuti volume persediaan barang jadi (55,54 persen), dan volume total pesanan (55,45 persen).
ADVERTISEMENT
Perkiraan PMI-BI triwulan III 2024 tersebut sejalan dengan hasil SKDU, tercermin dari SBT kegiatan usaha industri pengolahan di triwulan III 2024 yang diperkirakan naik dengan SBT sebesar 2,31 persen dari 1,65 persen di triwulan II 2024.