Larangan Terbang ke Wuhan karena Virus Corona Bisa Sampai Satu Bulan

26 Januari 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang di Bandara International Soekarno Hatta Terminal 3 tujuan Hong Kong menggunakan masker sebagai antisipasi virus Corona. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang di Bandara International Soekarno Hatta Terminal 3 tujuan Hong Kong menggunakan masker sebagai antisipasi virus Corona. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Guna mengantisipasi virus corona yang menyebar lewat jalur udara, Kementerian Perhubungan memutuskan untuk mengeluarkan larangan terbang dari dan menuju Kota Wuhan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, larangan terbang ini rencananya akan diberlakukan tiga hingga empat minggu ke depan. Adapun maskapai nasional yang terdampak pelarangan terbang ini adalah Sriwijaya Air dan Lion Air.
"Mungkin bisa sampai tiga minggu atau satu bulan. Kita lihat apa yang terjadi di Wuhan," kata Budi Karya saat ditemui di Tangerang, Minggu (26/1).
Budi Karya mengaku akan terus memantau situasi dan kondisi di Kota Wuhan, dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.
"Satu sisi, kami lakukan suatu kegiatan preventif untuk menyangkal jangan sampai terjadi perpindahan virus ke Indonesia," ujarnya.
Tak hanya dari sektor udara, Budi Karya juga memastikan akan mengawasi sektor pelabuhan terkait penyebaran virus corona tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami akan koordinasikan dengan Kemenkes dan Kemenlu," katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat Seremonial Pengecoran Closure Tengah Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebelumnya diberitakan bahwa Pemerintah China pada Kamis (23/1), telah menutup akses kota Wuhan guna mencegah penyebaran virus corona ke wilayah lain.
Virus ini diduga muncul pertama kali di pasar ikan Wuhan sebelum menyebar ke Beijing, Hong Kong, hingga Amerika Serikat. Otoritas setempat mengatakan seluruh layanan transportasi publik seperti kereta, bus, pesawat dan kapal feri telah ditutup.
Tak hanya itu, otoritas setempat juga menutup akses jalan tol dari dan menuju ibu kota Provinsi Hubei itu. Mereka juga memerintahkan 11 juta penduduk Wuhan tidak meninggalkan kota.