Lebaran Tahun Ini, Tingkat Keterisian Hotel di Bali Turun 20 Persen

2 Juni 2019 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Masyarakat Bali Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masyarakat Bali Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tiket pesawat tujuan domestik masih dirasa mahal oleh masyarakat. Okupansi hotel di Bali selama libur Lebaran ini pun menurun hingga 20 persen dibanding Lebaran tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Indonesian Hotels General Manager Association (IHGMA) I Made Ramia Adnyana mengatakan, menjelang libur Lebaran dimulai sekitar 75 persen kamar hotel sudah dipesan oleh wisatawan. Total ada sekitar lebih 135 ribu room night hotel yang berada di Bali. Namun, dibandingkan libur Lebaran 2018 lalu, okupansi menurun hingga 20 persen.
"Peningkatannya sekitar 10-15 persen (dibanding hari biasa), cuma masih lebih rendah dari tahun lalu. Menurun hingga 15-20 persen (dibanding Lebaran 2018)," kata dia saat dihubungi, Minggu (2/6).
com-Pulau Dewata, Bali Foto: Dok. Kemenpar
Penurunan okupansi ini, menurutnya, disebabkan oleh kenaikan harga tiket pesawat. Sejumlah pengusaha hotel sudah mengeluhkan hal ini.
"Tingginya harga tiket pesawat mempengaruhi tingkat kunjungan. Hal ini juga dikeluhkan teman-teman GM yang okupansinya juga di bawah tahun lalu," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Ia pun meminta pemerintah memberikan solusi agar usaha perhotelan tidak semakin merugi. "Kalau tidak ada terobosan dari pemerintah dikhawatirkan okupansi akan semakin drop dan pariwisata Indonesia akan stagnan dan malahan menurun," kata dia.
Pihaknya mendukung solusi yang ditawarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yaitu, mengundang maskapai asing.
"Sangat setuju dengan statement Pak Jokowi dan bila perlu ini mesti direalisasikan dengan segera melalui kebijakan Open Sky Policy, Agar maskapai domestik bersaing dengan maskapai asing" tutupnya.