Lewat Food Estate, Pemerintah Bermimpi Tak Lagi Impor Gula di 2028

5 Maret 2024 20:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara areal lumbung pangan nasional 'food estate' komoditas singkong di Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Foto: Makna Zaezar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara areal lumbung pangan nasional 'food estate' komoditas singkong di Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Foto: Makna Zaezar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah mencanangkan pengembangan food estate di Merauke, Papua, untuk membantu tercapainya target swasembada gula. Pemerintah ingin tak lagi impor, tetapi malah bisa banyak mengekspor gula pada 2028.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan food estate di Merauke di tahap pertama akan dikembangkan 60 ribu hektare terlebih dahulu untuk tanaman tebu.
Secara bertahap, lanjut dia, perluasan lahan dilakukan secara masif hingga mencapai 357.000 hektare pada tahun 2028. Lahan tersebut ditargetkan menghasilkan 2,2 juta ton gula pada tahun 2028.
"Oleh karena itu, pada tahun 2028 kita berharap dapat memenuhi konsumsi dalam negeri, dengan harapan kita juga dapat mengekspor gula pada tahun 2028," ungkap Tiko, sapaan akrab Kartika, saat Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3).
Tiko melanjutkan, food estate ini akan melalui pendekatan yang komprehensif dengan model irigasi yang baik dan juga mekanisasi produksi lewat bekerja sama dengan para ahli dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, BUMN akan berperan sebagai katalis dan sekaligus pengelola perkebunan. Pihak swasta diharapkan dapat membantu investasi untuk budi daya tanaman pangan di food estate.
Melalui model bisnis dan investasi yang baik, Tiko berharap produksi gula di food estate tersebut mencapai 4,5 juta ton per tahun dan 2,6 juta ton beras per tahun.
Selain produksi gula, hasil food estate tersebut juga akan diolah lebih hilir untuk produk bioetanol. Rencananya, kadar campuran bioetanol untuk bensin bisa ditingkatkan secara bertahap mulai E5, E10, dan E15.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Ritz Carlton Pacific Place, Senin (6/11/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Ditemui usai acara Mandiri Investment Forum, Tiko menyebutkan pemerintah tidak hanya mengandalkan food estate. Pertama, pemerintah akan membangkitkan lagi lahan-lahan yang tadinya terkonversi menjadi lahan lain.
"Di Jawa kita sudah melakukan pemetaan, ada sekitar 70 ribu hektare yang kita convert, tapi juga ada lahan-lahan lain seperti di Sulawesi, Lampung, termasuk pembukaan yang baru di Merauke nanti," jelas Tiko.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, pemerintah akan mengembangkan total 360 ribu hektare lahan yang bisa memproduksi sekitar 3,2 juta ton gula di tahun 2028, baik oleh BUMN maupun swasta.
"Kita cukup yakin dengan yang ada sekarang termasuk penetapan lahan dan pemberian berbagai macam subsidinya, termasuk peningkatan teknologinya, seperti di salah satu kebun kita di Jatiroto yang paling produktif," tutur Tiko.