Lewat Kawasan Istana, Groundbreaking MRT Fase II Tunggu Restu Setneg

8 Januari 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MRT yang dinaiki Jokowi tiba di Depo MRT Lebak Bulus. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
MRT yang dinaiki Jokowi tiba di Depo MRT Lebak Bulus. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan Mass Rapid (MRT) Fase II dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Jakarta Kota akan segera dimulai. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, bilang menurut rencananya groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek tersebut bisa dimulai pada bulan Januari ini.
ADVERTISEMENT
“Kita sedang merencanakan prosesnya, sudah dapat pemenangnya. Januari groundbreaking RSS (Gardu Distribusi Listrik/Receiving Substation). Pemenangnya sudah dapat tinggal nunggu rekomendasi lahan,” kata William di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (8/1).
William menjelaskan saat ini pihaknya juga sedang mengurus rekomendasi dari Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) khususnya terkait gardu listrik di kawasan Monumen Nasional (Monas). Menurut William, Monas masuk dalam kawasan ring I Kompleks Istana Kepresidenan. Dia menegaskan apabila sudah ada rekomendasi dari Setneg maka groundbreaking bisa segera dilaksanakan.
Uji coba kereta MRT Jakarta (Foto: MRT Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba kereta MRT Jakarta (Foto: MRT Jakarta)
“Lahan sudah ada sekarang tinggal rekomendasi Setneg. Stasiun di depan Kemenhub (Kementerian Perhubungan). Kita harus dapat rekomendasi Setneg karena kawasan Monas kan kawasan ring 1. Nah sekarang sedang dalam pembahasan mudah-mudahan segera keluar,” ujar William.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, mengenai MRT Fase I dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI ditargetkan bisa beroperasi Maret 2019. Saat ini, kereta MRT masih terus dijalankan tanpa penumpang sebagai bagian dari proses uji coba operasi.
“Jadi memperkenalkan kepada publik tentang pengoperasian bulan Maret. Setiap hari ada kegiatan di situ dan sebulan sekali kita melakukan kegiatan yang sifatnya melibatkan publik secara universal,” tutur William.