Lifting Migas 1,8 Juta Barel per Hari di 2019, 90,5 Persen dari Target

9 Januari 2020 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SKK Migas laporkan kinerja 2019 di Jakarta, Kamis (9/1). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SKK Migas laporkan kinerja 2019 di Jakarta, Kamis (9/1). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)‎ mencatat, realisasi produksi migas siap jual (lifting migas) 2019 sebesar 1,806 juta barel setara per hari (BOEPD) atau 90,5 persen dari target. Realisasi tersebut di bawah target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 yang sebesar 2,025 juta BOEPD.
ADVERTISEMENT
Namun jika dibandingkan dengan target yang dipatok dalam Work Program and Budget (WP&B), capaian ini 101,1 persen dari target.
"Realisasi lifting migas 2019 90,5 persen‎ dari target APBN dan 101,1 persen dari target WP&B yang disepakati dengan KKKS," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat konferensi pers capaian 2019 di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (8/1).
Dwi merinci, realisasi lifting minyak pada 2019 mencapai 746 ribu barel per hari, atau 96,3 persen dari target APBN 2019 yang sebesar 775 barel per hari.
Sedangkan realisasi lifting gas sepanjang 2019 mencapai ‎5.934 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau 84,5 persen dari target APBN 2019 7 ribu MMSCFD.
Ilustrasi Migas. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
Menurut Dwi, potensi lifitng minyak Indonesia bisa mencapai 752 ribu barel per hari. Namun, ada beberapa hal yang membuat capaian lifting 2019 berkurang.
ADVERTISEMENT
"Beberapa yang buat terjadi pengurangan, yakni kebocoran Exxon Mobil Cepu Limmited di Cepu yang kalau setahun berkurang 2.900 barel per hari. Kebocoran pipa, permasalahan kelistrikan di PHE OSES, unplanned shut down 46 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), isu H2S Spike HCML, kebakaran hutan Riau mengurangi produksi minyak Chevron Pacific Indonensia,"‎ paparnya.
Sedangkan lifting gas berpotensi mencapai 6.000 MMSCFD, namun karena ada gas yang belum terserap maka lifting gas 2019 hanya mencapai 5.934 M‎SCFSD.
"Itu disebabkan pembatalan pembelian gas, belum terjual," tutupnya.