Lion Air dan Garuda Bangun Bengkel Pesawat Bersama di Batam

14 Agustus 2019 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teknisi sedang mengecek dan merawat pesawat di hanggar Batam Aero Technic (BAT), Batam, milik Lion Air Group. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Teknisi sedang mengecek dan merawat pesawat di hanggar Batam Aero Technic (BAT), Batam, milik Lion Air Group. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Batam Aero Technic (BAT) dan Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) menjalin kesepakatan pengembangan kerja sama, peresmian, dan peletakan batu pertama pembangunan hanggar tahap III dan hanggar joint venture. Kesepakatan ini merupakan upaya meningkatkan industri aviasi kedua maskapai. BAT merupakan anak usaha Lion Air, sementara GMF merupakan anak usaha Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan sinergi untuk mendukung industri aviasi tanah air, BAT dan GMF bersama mitra pabrikan ban pesawat juga menandatangani kesepahaman pembangunan pabrik dan vulkanisir ban pesawat (tire retread). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan karet dalam negeri, mendorong efisiensi maskapai, serta meningkatkan devisa negara.
Direktur Utama Batam Aero Technic, I Nyoman Rai Pering Santaya mengatakan, BAT dengan bangga melakukan pengembangan usaha bersama GMF untuk sinergi bidang aviasi.
“Iklim usaha yang diciptakan oleh pemerintah sangat mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia. Sebagai pelaku usaha dibidang industri penerbangan, khususnya jasa angkutan udara sangat merasakan bantuan dan dukungan dari pemerintah dalam rangka pengembangan dan pertumbuhan bidang usaha industri penerbangan,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8).
ADVERTISEMENT
Plt. Direktur Utama GMF, Tazar Marta Kurniawan menyatakan, pihaknya menyambut baik bentuk sinergi bersama BAT dalam rangka memperluas jangkauan GMF di pasar Asia, di mana Batam merupakan wilayah strategis.
“Untuk mengoptimalkan Aksi Akselerasi perusahaan, GMF senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti OEM, manufacturer & MRO. Saat ini GMF bekerjasama dengan BAT untuk meningkatkan serapan pesawat domestik dan internasional, serta menambah diversifikasi bisnis GMF,” ungkap Tazar.
Lebih lanjut Tazar menambahkan melalui kerja sama ini akan ada konsolidasi antara GMF dan BAT untuk melakukan pemilahan kapasitas dan kapabilitas antara GMF dan BAT. Dengan kerja sama ini, kedua pihak dapat menghindari double investment pada sektor perawatan pesawat. Selain itu, kerja sama ini diharapkan mampu mendorong kedua belah pihak untuk terus meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sembari meningkatkannya seiring berjalannya waktu.
Pekerja melakukan perawatan rutin sejumlah pesawat Lion Air di hanggar Batam Aero Teknik (BAT) Lion Air Group Bandara Hang Nadim, Batam. Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
Sehingga dalam 10 tahun ke depan, diharapkan dapat terwujud perawatan pesawat yang terintegrasi agar dapat menekan angka outsource pekerjaan ke luar negeri hingga hanya 10 persen saja.
ADVERTISEMENT
“Sinergitas pekerjaan mesin (engine), komponen (component) dan bagian roda pendaratan (landing gear) akan mendorong perawatan pesawat yang semakin efisien dan membangun industri MRO Indonesia yang berdaya saing di kancah global,” tambah Tazar.
Dalam rangkaian acara yang diselenggarakan di hanggar BAT di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Utama BAT, I Nyoman Rai Pering Santaya dan Plt. Direktur Utama GMF, Tazar Marta Kurniawan, disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Kepulauan Riau Isdianto, Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait.
Penandatanganan prasasti dan peletakan batu pertama pembangunan hanggar tahap III dan hanggar joint venture dilakukan oleh Darmin Nasution. Sedangkan penandatanganan prasasti fasilitas bengkel perbaikan komponen pesawat diwakili oleh Budi Karya.
ADVERTISEMENT
Pada pembangunan hanggar Tahap III, BAT bersama GMF berencana membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Delapan unit hanggar ini diharapkan dapat meningkatkan serapan perawatan pesawat baik dalam dan luar negeri, serta meminimalisir jumlah pekerjaan yang dikirim di luar negeri.