Lippo Karawaci Terbitkan Obligasi Rp 4,51 Triliun

15 Januari 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
ADVERTISEMENT
PT Lippo Karawaci Tbk baru saja menerbitkan obligasi lima tahun, senilai USD 325 juta atau Rp 4,51 triliun (kurs: Rp 13.900) pada 14 Januari 2020. Perusahaan dengan kode emiten LKPR ini menawarkan imbal hasil sebesar 8,125 persen. Nantinya, dana hasil dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi sebagian besar obligasi yang jatuh tempo pada 2022.
ADVERTISEMENT
CEO LKPR John Riady mengklaim, peluncuran obligasi tersebut mendapatkan respons positif di kalangan investor. Buktinya, penerbitan obligasi tersebut mendapat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 4,5 kali lipat.
"Kami sangat senang dimana obligasi lima tahun terbaru kami menarik minat para investor secara signifikan sehingga mendapatkan kelebihan permintaan,” ungkap John dalam keterangan resminya, Rabu (15/1).
Obligasi ini, menurut John, menunjukkan kepercayaan investor terhadap kekuatan keuangan LPKR. Dia menyatakan dana tersebut akan digunakan untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 2022, sehingga Lippo Karawaci akan memiliki utang terbatas sampai dengan 2025.
Selain itu, perseroan juga sedang dalam tahap akhir untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk membayar kembali sisa utang obligasi senilai USD 100 juta. Hal itu membuat Lippo Karawaci tidak memiliki utang besar yang akan jatuh tempo selama lima tahun ke depan sampai dengan 2025.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady (kiri). Foto: Twitter @johnriady
Dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 21 persen, Lippo Karawaci merupakan salah satu perseroan yang memiliki rasio utang terendah di antara perusahaan properti di Indonesia. Pembiayaan kembali obligasi yang jatuh tempo pada 2022 akan lebih meningkatkan profil utang LPKR.
ADVERTISEMENT
“Keberhasilan terbaru ini menggambarkan kepercayaan investor pada LKPR yang memiliki franchise yang kuat dengan sejarah terpercaya dalam hal membayar utangnya kepada para pemberi pinjaman dari dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Penerbitan obligasi terbaru ini didukung oleh global book runners, diantaranya Credit Suisse, BNP Paribas dan Deutche Bank.
Per 30 September 2019, perusahaan real estat terintegrasi tersebut mempunyai total aset USD 4,0 miliar. Bisnis inti perusahaan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Lippo Karawaci juga terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.