Lobi-lobi Luhut di Inggris, Temui Tony Blair hingga Boris Johnson

29 Oktober 2021 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadin Indonesia yang dipimpin Menko Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Executive Chairman of the Tony Blair Institute for Global Change, di London, Inggris, Rabu (27/10). Foto: KADIN
zoom-in-whitePerbesar
Kadin Indonesia yang dipimpin Menko Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Executive Chairman of the Tony Blair Institute for Global Change, di London, Inggris, Rabu (27/10). Foto: KADIN
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan yang didampingi oleh delegasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menghadiri banyak pertemuan penting dari London, Oxford, hingga Glasgow untuk menghadiri COP26.
ADVERTISEMENT
Delegasi akan bertemu dengan banyak pihak dan tokoh untuk mencari peluang kerja sama yang baik untuk pemulihan ekonomi pasca COVID-19 dan transformasi memajukan ekonomi Indonesia.
Pada kunjungannya di London, Rabu (27/10) malam, Luhut bersama Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Bakrie bertemu dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Dalam pertemuan itu, dibahas berbagai isu terutama kontribusi Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim yang akan diangkat dalam Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim atau Conference of the Parties (COP26), dan Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Kadin Indonesia yang dipimpin Menko Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Executive Chairman of the Tony Blair Institute for Global Change, di London, Inggris, Rabu (27/10). Foto: KADIN
Kepada mitranya, Luhut menegaskan fokus pemerintah Indonesia dalam pengelolaan kekayaan alamnya.
“Indonesia akan menyeimbangkan antara konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan atas kekayaan alam dan lingkungan untuk berkontribusi pada upaya perubahan iklim, untuk generasi masa depan Indonesia dan dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (29/10).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Luhut juga menyebutkan bahwa isu perubahan iklim akan menjadi poin penting yang akan disampaikan oleh pemerintah dalam KTT G20 2022 di Bali.
Pada kesempatan yang sama, Arsjad Rasjid mengungkapkan dalam pertemuan kali ini selain membahas peluang kerja sama Indonesia - Inggris, juga membahas berbagai hal seperti isu lingkungan dan perubahan iklim.
“Penting bagi dunia usaha di Indonesia untuk ikut menjadi bagian dari konferensi internasional (COP26) ini. Karena kami berkomitmen untuk saling bergandengan tangan dengan pemerintah dan semua stakeholder untuk bersama-sama menciptakan Green Economy," kata Arsjad.
Kadin Indonesia yang dipimpin Menko Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Executive Chairman of the Tony Blair Institute for Global Change, di London, Inggris, Rabu (27/10). Foto: KADIN
Selain soal isu lingkungan, Luhut juga menyampaikan perkembangan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin membaik. Dalam kesempatan tersebut, dia juga menuturkan tren penurunan kasus positif yang tetap diimbangi dengan upaya menggenjot capaian vaksinasi serta beberapa upaya pencegahan lainnya.
ADVERTISEMENT

Pertemuan dengan PM Inggris Boris Johnson

Luhut didampingi oleh Dubes RI untuk Inggris Desra Percaya diterima oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Kamis (28/10) siang waktu London di Kantor Perdana Menteri Inggris.
Dalam pertemuan itu kedua pejabat negara tersebut mendiskusikan mengenai Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim atau Conference of the Parties (COP26), Konferensi Tingkat Tinggi G20, penanganan deforestasi, serta kerja sama energi baru dan terbarukan.
PM Boris Johnson memuji penanganan deforestasi di Indonesia. “Indonesia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam penanganan deforestasi” ucap Johnson seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenko Marves, Jumat (29/10).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP/NIKLAS HALLE'N
Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan usulan pembentukan Dialog Tingkat Tinggi antara RI-Inggris serta gugus tugas untuk percepatan implementasi kerja sama RI-Inggris di berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
PM Boris Johnson menyatakan persetujuan dan dukungan terhadap mekanisme ini, dan secara khusus menyebutkan beberapa area kerja sama seperti teknologi hijau dan energi baru terbarukan.
“Banyak kerja sama yang bisa diimplementasikan segera dan diumumkan nanti pada saat kunjungan PM Boris Johnson ke Indonesia dalam rangka KTT G-20 di Bali” ujarnya.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Boris Johnson dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral resmi di COP 26.