Logistik Jadi Penyebab Harga Beras Medium Melonjak di Papua
4 November 2025 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
Logistik Jadi Penyebab Harga Beras Medium Melonjak di Papua
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan penyebab harga beras medium di Papua masih tinggi karena proses logistik yang harus melibatkan transportasi udara.kumparanBISNIS

ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan penyebab harga beras medium di Papua masih tinggi karena proses logistik yang harus melibatkan transportasi udara.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, di sana beras medium masih harus naik pesawat sehingga harga masih tinggi. Hal ini diketahui Amran usai diskusi bersama pemerintah daerah dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
“Beras harus naik pesawat. Kami sudah ketemu Gubernurnya, Bupatinya. Itu harus Pak Mendagri, kami diskusi tadi, itu ternyata harus naik pesawat,” kata Amran dalam rapat koordinasi inflasi daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat pada Selasa (4/11).
Dalam paparannya, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Puncak Jaya di Papua Tengah menjadi peringkat satu dan dua dari 51 kabupaten atau kota yang mengalami kenaikan harga beras sampai minggu keempat Oktober 2025.
Adapun kenaikan harga di Kabupaten Intan Jaya mencapai 7,68 persen sementara kenaikan harga di Kabupaten Puncak Jaya mencapai 4,77 persen.
ADVERTISEMENT
Terkait masih adanya 51 kabupaten atau kota yang mengalami kenaikan harga beras, Amran juga sudah menurunkan tim.
“Turun di 51 kabupaten. Langsung pantau apa sih yang terjadi,” ujarnya.
Berdasarkan situs Panel Harga Pangan Bank Indonesia (BI) per 4 November 2025, harga beras kualitas medium I di Papua ada pada angka Rp 19.200 per kg sementara beras kualitas medium II ada pada angka Rp 19.000 per kg.
Sementara itu, beras kualitas super I mencapai Rp 20.800 per kg dan beras kualitas super II mencapai Rp 20.350 per kg. Sedangkan, beras kualitas bawah I berada pada angka Rp 17.400 per kg dan beras kualitas bawah II ada pada angka Rp 17.050 per kg.
ADVERTISEMENT
