Lolos PKPU, Wamen BUMN Tegaskan Garuda Indonesia Sudah Pasti Tidak Bangkrut

28 Juni 2022 12:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Keong Mas umumkan renovais TMII. Foto: Instagram/@tiko1973
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Keong Mas umumkan renovais TMII. Foto: Instagram/@tiko1973
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menegaskan PT Garuda Indonesia (Persero) terlepas dari jeratan kebangkrutan lantaran sudah mencapai perdamaian dalam proses persidangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Tiko ini menyebutkan, perusahaan yang bangkrut dalam proses PKPU terjadi jika penggugat yang merupakan pemberi utang atau kreditur melakukan proses menuntut kebangkrutan terhadap debitur.
"Jadi secara bangkrut sudah pasti tidak. Karena sudah ada putusan PKPU yang memberikan restrukturisasi utang," kata Tiko saat konferensi pers virtual, Selasa (28/6).
Tiko menambahkan, walaupun Garuda Indonesia telah dipastikan tidak akan bangkrut dia menilai masih banyak pekerjaan-pekerjaan besar agar perseroan bisa menyehatkan kembali neraca keuangannya yang masih negatif hingga kini.
"Namun memang kita masih punya PR untuk menyehatkan neraca, dengan dua kali rights issue," tambah Tiko.
Dia pun menegaskan komitmen pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun di kuartal III 2022. Dia menyebutkan, salah satu alokasi penggunaan dana ini adalah untuk perawatan pesawat agar bisa kembali beroperasi penuh.
ADVERTISEMENT
"Nanti di triwulan 4 kita mulai benar-benar optimalkan fleet kita beroperasi penuh dan semoga masyarakat juga bisa melihat kinerja Citilink mulai hadir di banyak rute dan dengan slot yang lebih banyak," ujarnya.
Pesawat udara terbang melintas di atas jalan raya saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tidak sampai di situ, Garuda Indonesia juga dikabarkan akan melakukan rights issue kedua. Tiko menargetkan pelaksanaan rights issue kedua di akhir tahun 2022. Dengan demikian, dia berharap keuangan Garuda bisa positif kembali mulai tahun depan.
"Nanti kita akan melakukan rights issue kedua lagi mungkin di akhir tahun dengan harapan mungkin akan ada pihak (investor) swasta yang masuk. Harapannya nanti neraca Garuda akan memiliki ekuitas positif," ungkap Tiko.
Dia pun menegaskan, manajemen Garuda memiliki PR besar mencari investor strategis untuk membuat keuangan perseroan lebih sehat lagi. Hal ini juga seiring kesepakatan Panja Penyelamatan Garuda Indonesia Komisi VI DPR untuk mengurangi kepemilikan pemerintah di saham perseroan.
ADVERTISEMENT
Kata Tiko, ada dua jenis investor yang sedang dibidik pemerintah maupun manajemen Garuda yaitu pelaku bisnis penerbangan asing dan financial investment.
"Diharapkan nanti pemerintah akan menurun kepemilikannya menjadi 51 persen setelah rights issue, dan ini kita akan melakukan 2 kali rights issue dan melakukan proses pencarian investor strategis ke depan," tegas Tiko.