LPDB-KUMKM Siap Gelontorkan Pembiayaan untuk Dukung Hilirisasi Komoditas Pangan

29 September 2023 17:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat kunjungan kerja ke Kantor Pusat KKMC di Rumbai, Pekanbaru, Riau, Selasa (23/8/2022). Foto: Dok. LPDB-KUMKM
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat kunjungan kerja ke Kantor Pusat KKMC di Rumbai, Pekanbaru, Riau, Selasa (23/8/2022). Foto: Dok. LPDB-KUMKM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memastikan mendukung program pemerintah terkait hilirisasi komoditas pangan dari koperasi sektor riil.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, mengungkapkan dukungan itu seperti yang dilakukan di Brebes, Jawa Tengah, yaitu hilirisasi komoditas bawang merah Koperasi Pemasaran Unit Desa (KPUD) Wanasari dan PT Sinergi Brebes Inovatif.
Langkah yang dilakukan dengan memberikan penyaluran dana bergulir senilai Rp 1,08 miliar kepada KPUD Wanasari untuk meningkatkan nilai tambah komoditas bawang merah menjadi produk turunan seperti bawang goreng, bawang crispy, pasta bawang, dan tepung bawang.
Selain itu, program hilirisasi dilaksanakan untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi bawang merah di sepanjang tahun. Supomo mengungkapkan pihaknya siap memberikan dukungan pembiayaan lainnya untuk investasi berupa penyediaan alat produksi atau lainnya.
"LPDB juga bisa menyiapkan pendanaan untuk modal kerja dan untuk investasi, kita bisa indirect loan kepada PT Sinergi Brebes Inovatif melalui koperasi di Wanasari ini," ujar Supomo melalui keterangan tertulis, Jumat (29/9).
Petani mengeringkan bawang merah setelah dipanen. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sementara itu, Ketua KPUD Wanasari Jauhari menyambut baik dukungan dalam upaya optimalisasi hasil produk pertanian bawang merah dari KemenkopUKM dan LPDB-KUMKM, serta Bank Indonesia. Saat ini pihaknya sedang mengupayakan untuk menciptakan produk turunan bawang merah dalam bentuk tepung.
ADVERTISEMENT
Menurut Jauhari, dari hasil uji coba produksi tepung bawang merah yang telah dilakukan ternyata peminat dari luar negeri terutama Uni Eropa sangat besar. Namun sayangnya, KPUD Wanasari bersama PT Sinergi Brebes Inovatif terkendala oleh peralatan yang digunakan untuk memproduksi tepung bawang merah.
"Kami butuh bantuan dari pemerintah terutama untuk kebijakan yang mendukung kami seperti kebijakan pupuk murah, kebijakan pemasaran. Tapi kami juga butuh mesin untuk pembuat tepung bawang sebab Uni Eropa apa-apa sekarang membutuhkan dalam bentuk tepung," ujar Jauhari.

Koperasi Untungkan Petani

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan dari sisi petani bawang merah perlu meningkatkan produktivitas dan terkonsolidasi melalui wadah koperasi. Sehingga pengendalian harga saat panen raya atau masa paceklik bisa teratasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Untuk meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah di sini, maka perlu bagi petani untuk terkonsolidasi dalam sebuah koperasi, ini diperlukan sebagai jalan tengah dari produktivitas yang masih rendah karena luasan lahan tanam yang mayoritas masih kecil,” ujar Teten.
Teten yakin dengan bersatu dalam wadah koperasi, para petani bawang merah akan lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan hingga kemudahan mendapatkan akses pasar. Di mana, koperasi akan berperan sebagai offtaker. Sehingga hasil panen para petani bisa langsung dibeli oleh koperasi.
"Ini tidak bisa kita lakukan sendiri-sendiri kalau lahan kita di bawah dua hektare, harus dikonsolidasikan dalam skala usaha yang luas melalui koperasi agar skala produksi besar dan lebih efisien. Kita tidak boleh lagi membiarkan petani perorangan, kita bisa membangun corporate farming meski tanah sempit melalui koperasi," tutur Teten.
ADVERTISEMENT