LPDB-KUMKM Siap Salurkan Pembiayaan Sektor Riil Rp 1,8 T di 2023

19 Juni 2023 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LPDB-KUMKM teken MoU dengan PT SGN. Foto: LPDB-KUMKM
zoom-in-whitePerbesar
LPDB-KUMKM teken MoU dengan PT SGN. Foto: LPDB-KUMKM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1,8 triliun ke sektor riil tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai UMKM dan koperasi di sektor riil. Pada Senin (19/6), LPDB-KUMKM melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dalam penyaluran pinjaman atau pembiayaan dana bergulir untuk mendukung ketahanan pangan, utamanya komoditas gula.
"Kegiatan ini dapat menjadi salah satu strategi LPDB-KUMKM mencapai target penyaluran sebesar Rp 1,8 triliun, khususnya penyaluran kepada koperasi sektor riil," ujar Supomo dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, adanya kerja sama tersebut akan membuka peluang bagi anggota koperasi yang juga petani tebu untuk memperoleh pembiayaan. "Kehadiran LPDB-KUMKM dapat memenuhi kebutuhan modal menanam tebu petani SGN sehingga mampu mengakselerasi kemandirian gula nasional," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Supomo, pertumbuhan penyaluran dana bergulir untuk koperasi sektor riil menunjukkan peningkatan dan memiliki porsi yang besar. Ia pun berharap, pembiayaan di sektor riil ini memberikan dampak ekonomi.
"Sebab hal ini seiring dengan program ketahanan pangan dari pemerintah, dan memiliki dampak ekonomi seperti ketersediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, karena menjadi sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pertanian, perikanan dan perkebunan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Aris Toharisman, pembiayaan akan mampu meningkatkan manajemen produksi tebu. aat ini, PT SGN memiliki infrastruktur untuk bisa memonitor perkembangan kemajuan pekerjaan ditingkatkan petani atau manajemen tanam tebu.
"Seperti pemantauan sampai sejauh mana, luasannya berapa, varietas apa yang ditanam, kapan ditanamnya, pupuknya apa, dan kapan harus ditebang. Itu semua termonitor di SGN dengan sistem e-farming, jadi pada saat nanti LPDB-KUMKM memberikan pinjaman kepada petani tebu secara bertahap maka progres itu akan bisa terpantau, sehingga ini akan memperkecil risiko kalau kredit itu tidak digunakan sebagaimana semestinya," tambahnya.
ADVERTISEMENT