LPEI Dukung INKA Ekspor Gerbong Kereta ke Selandia Baru

1 Februari 2024 18:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LPEI dukung anak usaha INKA ekspor gerbong kereta ke Selandia Baru. Foto: INKA
zoom-in-whitePerbesar
LPEI dukung anak usaha INKA ekspor gerbong kereta ke Selandia Baru. Foto: INKA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberikan dukungan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kepada PT INKA Multi Solusi (IMS) sebagai anak usaha dari PT INKA (Persero) untuk memproduksi ratusan gerbong barang bertipe container flat top (CFT) wagon yang dipesan oleh UGL Australia. Barang itu akan dioperasikan oleh Kiwi Rail sebagai pengguna akhir di Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
LPEI memberikan fasilitas total USD 11,9 juta kepada IMS, terdiri dari fasilitas pembiayaan senilai USD 7,7 juta dan fasilitas penjaminan USD 4,2 juta. Dukungan ini diberikan kepada industri strategis nasional agar berdaya saing di pasar global, melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Alat Transportasi (ATP) sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 406/2021 tahun 2021.
Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, mengatakan solusi LPEI melalui program PKE Alat Transportasi bertujuan untuk medorong produk industri strategis Indonesia berdaya saing global. Menurutnya, ekspor ini menjadi kebanggaan Indonesia yang berhasil memproduksi gerbong kereta barang berkualitas dan bernilai tinggi, serta menciptakan kepercayaan dari negara lain terhadap berbagai produk industri strategis dari Tanah Air.
ADVERTISEMENT
“Dukungan LPEI terhadap industri strategis alat transportasi kepada PT INKA (Persero) dan IMS merupakan wujud kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang disalurkan oleh LPEI, agar mendorong industri strategis sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia. Capaian ini tentunya akan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai sebuah negara produsen gerbong kereta api berkualitas dunia,” kata Maqin melalui keterangan tertulis, Kamis (1/2).
LPEI dukung anak usaha INKA ekspor gerbong kereta ke Selandia Baru. Foto: INKA
Selain mendorong penerimaan devisa negara, Maqin mengharapkan dukungan ini dapat menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu menciptakan developmental impact dan bisnis yang berkelanjutan (sustainability).
Direktur Operasi PT INKA (Persero), I Gede Agus Prayatna, mengatakan pihaknya sebagai BUMN akan terus tampil ke depan untuk menghasilkan produk kereta yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan. Pesanan dari UGL Australia akan membuat PT INKA berkontribusi berkelanjutan terhadap perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Ini membuktikan bahwa INKA grup bisa berkontribusi di kancah luar negeri terutama untuk pasar-pasar yang quality sensitive. Kami beranggapan bahwa pasar Selandia Baru merupakan pasar yang tingkat memiliki quality sensitive yang cukup tinggi,” ujar I Gede Agus Prayatna.
PT IMS mendapatkan pesanan sebanyak 450 gerbong barang CFT senilai USD 17 juta dari UGL Australia. Sejumlah 60 unit dari 450 gerbong datar akan dikirim menuju Selandia Baru untuk batch pertama pada 31 Januari 2024.
Gerbong datar buatan IMS untuk UGL Australia berupa underframe tanpa instalasi komponen bogie dan coupler. Adapun spesifikasi umum gerbong dibagi menjadi dua tipe yaitu ukuran 40ft dan 50ft yang didesain UGL denganberat kosong sekitar 15,2-17,2 ton dengan maksimum daya angkut 62,9 ton. Gerbong dikirim menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Port Chalmers, Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Dukungan LPEI terhadap industri strategis nasional melalui program PKE telah mencapai Rp 1,1 triliun. Khusus PKE Alat Transportasi, LPEI telah memberikan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kepada PT Dirgantara Indonesia senilai USD 55,9 juta untuk mendukung proyek pengadaan 6 unit pesawat NC212i yang dipesan Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP).
Selain dukungan Beyond Financing, LPEI juga memberikan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kepada PT Nusantara Turbin Propulsi (PT NTP), untuk mendukung pelaksanaan kontrak pemeliharaan pesawat dengan total fasilitas sekitar USD 1,46 juta.
“Ini merupakan wujud konkrit LPEI dalam melaksanakan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) yang dimandatkan oleh pemerintah sebagai bentuk pemanfaatan APBN untuk mendorong ekspor nasional," ungkap Maqin.
"LPEI akan terus berkomitmen untuk mendukung proyek-proyek strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan penerimaan devisa negara, dan membawa produk Indonesia berani mendunia.” tambahnya.
ADVERTISEMENT